Ia baru mengetahui kondisi suaminya yang telah tewas, tiga pekan kemudian. Saat itu, Bogdan sudah dikubur.
“Saya baru mengetahui berita itu pada 3 April, dan malamnya kontraksi dimulai. Saya melahirkan pada 4 April,” katanya.
Saat itu usia kehamilan Viktoria baru 35 pekan.
Matviy yang pertama lahir, yang kemudian diikuti oleh Zakhariy.
Kini Viktoria tinggal bersama orang tuanya di sebuah apartemen kecil di Kota Nizhyn.
Bogdan seperti anggota pasukan perbatasan Ukraina dan juga angkatan bersenjata, berperang melawan penyerangan Rusia sejak 24 Februari.
Bogdan pun kerap berbicara dengan istrinya yang sedang hamil ditelepon, tetapi sambungan itu hanya bisa berlangsung beberapa detik karena koneksi yang buruk.
Baca Juga: Ruble Rusia Digunakan sebagai Mata Uang di Kherson Ukraina, Bakal Berjalan Baik atau Tidak?
Bogdan sendiri sebelumnnya meminta Viktoria untuk pergi dari Chernihiv karena situasi kota yang kian genting.
Ia kemudian menuruti saran semuanya dan pindah ke rumah orang traunya.
Viktoria terus berusaha mencari tahu kondisi Bogdan, sebelum akhirnya mengetahui apa yang terjadi dan ia telah ditembak oleh sniper.
“Ini luka besar bagi hidup kami. Pertanyaannya adalah bagaimana bisa seorang manusia melakukan hal ini kepada manusia lainnya?” tutur Viktoria.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.