Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Bela Ukraina, Jurnalis Rusia Peraih Nobel Perdamaian Diserang dan Disiram Cat Merah di Kereta

Kompas.tv - 8 April 2022, 14:24 WIB
bela-ukraina-jurnalis-rusia-peraih-nobel-perdamaian-diserang-dan-disiram-cat-merah-di-kereta
Jurnalis Rusia peraih Nobel Perdamaian, Dmitry Muratov diserang dan disiram cat merah di kereta saat perjalanan Moskow ke Samara, karena membela Ukraina (Sumber: Sky News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW. KOMPAS.TV - Seorang jurnalis Rusia dan pemenang Nobel Perdamaian, Dmitry Muratov, diserang dan dilempar cat merah di kereta.

Penyerangan itu diyakini karena surat kabar di mana Muratov bekerja sebagai Pemimpin Redaksi, Novaya Gazeta Europe memilih membela Ukraina.

Muratov mengungkapkan penyerangan itu terjadi saat ia tengah menaiki kereta dari Moskow ke Samara.

“Mata saya terasa terbakar dengan buruk,” tuturnya dikutip dari Sky News.

Baca Juga: Tentara Rusia Terekam Bicarakan Pembantaian di Bucha Ukraina, Hasil Sadapan Intelijen Jerman

Muratov mengungkapkan dalam saluran Telegram Novaya Gazeta Europe, bahwa penyerangnya sempat berteriak kepadanya.

“Muratov, ini untuk salah satu dari putra-putra kami,” kata penyerangnya tersebut.

Saluran Telegram tersebut juga memposting foto dari Muratov yang berlumuran cat merah, dan juga kompartemen keretanya.

Novaya Gazeta Europe adalah proyek yang diluncurkan staf surat kabar Novaya Gazeta, setelah surat kabar independen Rusia itu ditangguhkan pekan lalu.

Novaya Gazeta ditangguhkan atas tekanan pemerintah Rusia, karena mengkritik Presiden Rusia, Vladimir Putin atas serangan ke Ukraina.

Sedangkan media lainnya yang bertentangan dengan pemerintah, ditutup atau lamannya diblok, sejak penyerangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februarai lalu.

Novaya Gazeta sendiri telah mendapatkan peringatan resmi kedua oleh regulator media Rusia, Roskomnadzor.

Regulator tersebut akhir-akhir ini bertindak sebagai badan sensor.

Namun, apa yang menyebabkan surat kabar itu terus diperingatkan juga masih tak jelas.

Menurut Roskomnadzor kepada TASS, telah gagal mengidentifikasi organisasi non-pemerintah yang tidak disebutkan namanya, sebagai agen asing dalam pelaporannya.

Hal itu sendiri diwajibkan oleh hukum Rusia.

Namun tidak diungkapkan secara jelas laporan apa yang menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Perias Ukraina Jadi Korban Pembantaian Bucha, Dikenali dari Manikur Unik di Tangannya

Tekanan kepada media liberal di Rusia meningkat sejak serangan ke Ukraina.

Saat ini media mainstream Rusia dan organisasi yang dikendalikan negara berpegang teguh pada bahasa yang digunakan Kremlin untuk menggambarkan konflik tersebut.

Sejumlah aktivis oposisi melaporkan adanya pesan mengancam dicat di pintu apartemen mereka.

Muratov sendiri merupakan peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama Maria Ressa, jurnalis dari Filipina.




Sumber : Sky News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x