Kompas TV internasional kompas dunia

Elon Musk Borong 9,2 Persen Saham Twitter, Bursa Heboh dan Harga Saham Twitter Meroket

Kompas.tv - 4 April 2022, 22:43 WIB
elon-musk-borong-9-2-persen-saham-twitter-bursa-heboh-dan-harga-saham-twitter-meroket
Orang terkaya di dunia, Elon Musk, hari Senin, (4/4/2022) dilaporkan membeli saham utama Twitter dalam jumlah besar, menghebohkan pasar saham dan membuat harga saham jaringan media sosial itu meroket (Sumber: France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

NEW YORK, KOMPAS.TV - Orang terkaya di dunia, Elon Musk, pada Senin (4/4/2022), dilaporkan membeli saham utama Twitter dalam jumlah besar. Aksi ini sontak menghebohkan pasar saham dan membuat harga saham jaringan media sosial itu meroket, seperti dilaporkan France24, Senin (4/4/2022).

Pembelian saham Twitter oleh Elon Musk itu juga memicu spekulasi tentang kemungkinan Musk berperan aktif di Twitter.

Musk, orang terkaya di dunia dan CEO perusahaan mobil listrik Tesla, adalah pengguna Twitter yang sering memposting pesan dan pengumuman kontroversial, serta telah lama mengkritik perusahaan media sosial tersebut.

Dalam satu postingan baru-baru ini, Musk mempertanyakan kepatuhan Twitter terhadap kebebasan berbicara dan mengisyaratkan Musk akan meluncurkan platformnya sendiri.

Menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), miliarder kelahiran Afrika Selatan itu mengakuisisi hampir 73,5 juta saham Twitter, setara 9,2 persen saham di perusahaan tersebut.

Berdasarkan harga penutupan saham perusahaan hari Jumat, investasi Musk bernilai hampir USD2,9 miliar.

Kaum investor merespons dengan cepat. Pada pukul 7.15 pagi di New York (11.15 GMT) saham Twitter diperdagangkan pada sekitar USD49 per lembar, atau naik harga sekitar 26 persen.

Baca Juga: Elon Musk Tantang Putin Berduel Satu Lawan Satu!

Orang terkaya di dunia, Elon Musk, dilaporkan membeli saham utama Twitter dalam jumlah besar, menghebohkan pasar saham dan membuat harga saham jaringan media sosial itu meroket. (Sumber: AP Photo )

"Kami mengharapkan saham pasif ini hanya sebagai awal dari percakapan yang lebih luas dengan dewan/manajemen Twitter yang pada akhirnya dapat mengarah pada kepemilikan aktif dan potensi peran kepemilikan Twitter yang lebih agresif," tulis analis Daniel Ives dan John Katsingris dari Wedbush dalam sebuah catatan.

Musk meluncurkan jajak pendapat di Twitter tanggal 25 Maret. Dia mengatakan, "Kebebasan berbicara sangat penting untuk demokrasi yang berfungsi. Apakah Anda percaya Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini?"




Sumber : Kompas TV/France24




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x