Kompas TV internasional kompas dunia

Heboh Soal Rudal Kinzhal Rusia, Ini Perbedaan Rudal Hipersonik dan Kendaraan Luncur Hipersonik!

Kompas.tv - 22 Maret 2022, 18:27 WIB
heboh-soal-rudal-kinzhal-rusia-ini-perbedaan-rudal-hipersonik-dan-kendaraan-luncur-hipersonik
Kendaraan Luncur Hipersonik (HGV) Avangard Rusia yang bisa membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dan meluncur dengan kecepatan Mach 20 -27, atau sekitar 20 kali kecepatan suara serta mampu bermanuver saat terbang. (Sumber: Aerosociety)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

HGV adalah wahana yang sangat mampu bermanuver, secara teoritis dapat terbang dengan kecepatan hipersonik sambil menyesuaikan arah dan ketinggian untuk terbang di bawah deteksi radar dan di sekitar pertahanan rudal lawan.

HGV adalah senjata yang hampir mustahil untuk dihentikan. Rusia diperkirakan memiliki HGV di gudang senjatanya, yaitu sistem Avangard, yang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2018 disebut "praktis kebal" terhadap pertahanan udara Barat.

HGV Rusia, yang dikenal sebagai Avangard, dapat dibawa sebagai muatan MIRV oleh ICBM berat UR-100UTTKh atau SS-19 Stiletto, R-36M2, dan RS-28 Sarmat. HGV Avangard dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional.

Normalnya rudal SS-19 Stiletto dapat membawa enam hulu ledak nuklir pada lintasan balistik, namun hanya dapat mengangkut satu HGV Avangard sekali luncur

Sementara peluru kendali Kh-47M2 Kinzhal, adalah rudal udara-ke-permukaan aero-balistik hipersonik berkemampuan nuklir Rusia. Ia memiliki jangkauan yang diklaim mencapai lebih dari 2.000 km, kecepatan Mach 10, dan kemampuan untuk melakukan manuver mengelak di setiap tahap penerbangannya.

Kinzhal dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir dan dapat diluncurkan dari pembom Tu-22M3 atau jet tempur MiG-31K.

Baca Juga: Rusia Kirim Jet Pengebom Nuklir Jarak Jauh dan Rudal Hipersonik Khinzal ke Suriah, Ada Apa?

Menhan Rusia Sergei Shoigu, tengah, berbicara dengan perwira Rusia di dekat pesawat tempur MiG-31 AU Rusia yang membawa rudal jelajah hipersonik Kinzhal di pangkalan udara Hemeimeem di Suriah. (Sumber: Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Kinzhal mulai beroperasi Desember 2017 dan merupakan salah satu dari enam senjata strategis Rusia baru yang diluncurkan oleh Putin pada 1 Maret 2018.

Jadi, rudal Kinzhal adalah varian dari SRBM Iskander, bukan HGV.

Meskipun memiliki kemampuan manuver yang terbatas seperti Iskander, keuntungan utamanya adalah dapat diluncurkan dari jet tempur MiG-31, memberikan jangkauan yang lebih jauh dan kemampuan untuk menyerang dari berbagai arah, menurut sebuah laporan tahun lalu dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional.

“MiG-31K dapat menyerang dari arah yang tidak terduga, sekaligus dapat menghindari upaya pencegatan. Rudal Kinzhal versi udara ke darat dapat bertahan daripada sistem Iskander yang bergerak di jalan raya,” kata laporan itu.

Laporan yang sama juga mencatat, rudal Iskander yang diluncurkan dari darat terbukti rentan terhadap sistem pertahanan rudal selama perang Nagorno-Karabakh 2020, di mana pasukan Azerbaijan mencegat Iskander Armenia.

“Ini menunjukkan bahwa klaim kekebalan Kinzhal terhadap sistem pertahanan rudal mungkin juga agak dilebih-lebihkan,” kata laporan itu.




Sumber : Kompas TV/CNN




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x