Inggris Ingatkan Zelensky Tipu Daya Rusia, Perundingan Damai Bisa Jadi Kedok untuk Serangan Baru

LONDON, KOMPAS.TV - Inggris memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait tipu daya yang bisa saja dilakukan Rusia.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memperingatkan Zelensky, Rusia bisa menjadikan perundingan damai bisa menjadi kedok melakukan gerakan rahasia.

Truss mencurigai Rusia akan menggunakan perundingan itu sebagai cara untuk menutupi usaha mereka mengumpulkan pasukan dan melakukan serangan baru.

“Rusia selalu berbohong, berbohong dan berbohong,” kata Truss kepada The Times dikutip dari Sky News.

Baca Juga: Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Kremlin Pilih Tahan Diri: Presiden AS Mudah Marah dan Lalai

“Saya takut perundingan ini akan menjadi usaha untuk menciptakan pengalihan, dan membuat tabir asap dari kekejaman yang mengerikan. Maksud saya, jika suatu negara serius tentang negosiasi, mereka tak akan sembarangan mengebom warga sipil hari itu,” ujarnya.

Truss mengatakan Ukraina sepenuhnya berhak untuk melakukan proses negosiasi apa pun yang dianggap cocok.

Tetapi ia mengaku sangat skeptis mengenai hasil dari pembicaraan tersebut.

Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa sudah saatnya bagi Ukraina dan Rusia untuk melakukan perundingan damai.

Ia juga menegaskan menginginkan adanya pembicaraan damai yang komprehensif antara kedua pihak dan segera bisa dilakukan.

Baca Juga: Rusia Ancam Bosnia-Herzegovina yang Ingin Gabung NATO: akan Mengalami Nasib seperti Ukraina

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson memberikan dukungannya untuk posisi Ukraina di perundingan damai saat melakukan sambungan telepon dengan Zelensky.

Johnson juga mengatakan ia semakinh yakin pergerakan militer Presiden Rusia, Vladimir Putin akan gagal, karena ia berjanji untuk mengirimkan lebih banyak senjata pertahanan ke Ukraina.

Kepala Intelijen Pertahanan Inggris, Letnan Jenderal Sir Jim Hockenhull mengungkapkan Putin salah memperkirakan konflik di Ukraina akan berhenti lebih cepat.

Ia juga menegaskan Rusia masih belum berhasil meraih tujuan awalnya dari penyerangan ke Ukraina.