BAGHDAD, KOMPAS.TV - Pemimpin baru kelompok teroris ISIS, Juma Awad al-Badri, yang diumumkan pada hari Kamis (10/3/2022), adalah kakak dari mantan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi yang mati terbunuh.
ISIS memberi nama pemimpin barunya Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi dalam rekaman pesan audio yang didistribusikan secara online.
Pengumuman itu muncul beberapa minggu setelah kematian Abu Ibrahim al-Quraishi bulan lalu, pria yang pada gilirannya menggantikan Baghdadi pada 2019 dan menjadi khalifah kedua kelompok itu.
Baik Baghdadi dan Quraishi tewas dengan meledakkan diri bersama anggota keluarga selama serangan Amerika Serikat di tempat persembunyian mereka di Suriah utara.
ISIS, penerus Al Qaeda cabang Irak yang terkenal haus darah, berakar pada pemberontakan yang mencatut nama Islam melawan pasukan Amerika Serikat, setelah mereka menginvasi Irak dan menggulingkan pemimpin Irak yang diktator Saddam Hussein tahun 2003.
ISIS dalam bentuknya saat ini muncul dari kekacauan perang saudara di negara tetangga Suriah dekade terakhir dan mengambil alih sebagian besar Irak dan Suriah pada tahun 2014.
Baca Juga: AS Buru Pemimpin ISIS Afghanistan, Kepalanya Dihargai Imbalan Rp143 Miliar
Baghdadi mendeklarasikan apa yang mereka klaim sebagai kekhalifahan Islam dari sebuah masjid di kota Mosul, Irak utara pada tahun 2014 dan memproklamirkan dirinya sendiri sebagai khalifah seluruh umat Islam.
ISIS saat menduduki berbagai wilayah menerapkan aturan yang sangat brutal. Kelompok tersebut membunuh dan mengeksekusi ribuan orang dengan penuh kekejian berdasarkan terjemahan sempit dan sesat mereka tentang Islam, seperti pandangan umat Muslim seluruh dunia.
Riwayat ISIS berakhir di Mosul saat pasukan Irak dan koalisi menghancurkan kelompok itu di sana tahun 2017.
Ribuan militan yang tersisa dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar kocar-kacir dan bersembunyi di wilayah terpencil tetapi masih mampu melakukan serangan kecil-kecilan namun dengan korban sipil signifikan.
Nama asli pemimpin baru itu adalah Juma Awad al-Badri, warga Irak, kakak laki-laki Baghdadi, menurut sumber dua pejabat keamanan Irak dan seorang sumber keamanan Barat, seperti dilansir Straits Times, Jumat (11/3/2022).
Seorang pejabat keamanan Barat memastikan kedua pria itu bersaudara tetapi tidak merinci mana yang lebih tua.
Fakta ini pertama kali terungkap sejak ISIS mengumumkan pemimpin barunya. Para pejabat Irak dan Barat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Umumkan Sukses Operasi di Suriah, Tewaskan Pemimpin ISIS Pengganti al-Baghdadi
Sedikit yang diketahui tentang Badri, tetapi dia berasal dari lingkaran dekat kaum garis keras Irak yang gelap dan keras, muncul setelah invasi Amerika Serikat tahun 2003.
"Badri adalah seorang radikal yang bergabung dengan kelompok jihad salafi tahun 2003 dan diketahui selalu menemani Baghdadi sebagai pendamping pribadi dan penasihat hukum Islam," kata salah satu pejabat keamanan Irak.
Pejabat itu mengatakan Badri lama menjadi kepala Dewan Syura ISIS, sebuah kelompok kepemimpinan yang memandu strategi dan memutuskan suksesi ketika seorang khalifah terbunuh atau ditangkap.
Penelitian oleh mendiang ahli ISIS Irak Hisham al-Hashemi yang diterbitkan online pada tahun 2020 mengatakan Badri adalah pemimpin Dewan Syura yang beranggotakan lima orang.
Rekaman audio yang mengumumkan pemimpin baru ISIS mengatakan dia ditunjuk oleh Quraisy sebagai penggantinya sebelum kematiannya.
Nama julukan Badri, juga Quraishi, menunjukkan bahwa seperti saudaranya dan pendahulunya, dia mengeklaim dirinya sendiri berasal dari garis keturunan Rasulullah Muhammad SAW, sehingga memberinya pengaruh religius di antara sesama anggota kelompoknya.
Pejabat keamanan Irak dan analis mengatakan pemimpin baru itu akan terus berusaha melancarkan serangan di Irak dan Suriah dan dia mungkin memiliki visinya sendiri tentang bagaimana serangan itu dilakukan.
Baca Juga: Diduga Incar Penerus ISIS, AS Serang Rumah di Suriah, 13 Tewas termasuk Perempuan dan Anak-Anak
Salah seorang pejabat keamanan Irak yang berbicara kepada media pada hari Jumat mengatakan Badri baru-baru ini pindah melintasi perbatasan dari Suriah tempat dia bersembunyi, menuju ke Irak.
Badri akan mewarisi kendali atas sumber daya keuangan yang signifikan, menurut sebuah laporan yang ditulis pada bulan Desember oleh tim pemantau sanksi PBB.
"Penilaian baru-baru ini menempatkan cadangan dana kelompok di antara USD25 juta hingga USD50 juta," kata laporan tersebut, tetapi menambahkan ISIS menghabiskan lebih dari yang dihasilkan, mengandalkan pemerasan oportunistik, penjarahan dan penculikan untuk mendapat tebusan.
Badri memiliki dua saudara laki-laki lainnya, satu ditahan selama bertahun-tahun oleh dinas keamanan Irak, kata pejabat keamanan Irak.
Keberadaan saudara laki-laki lainnya tidak diketahui, tetapi dia diyakini sebagai radikal Islam lainnya.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.