Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Evakuasi di Mariupol Ukraina Gagal, Warga Makin Menderita

Kompas.tv - 9 Maret 2022, 06:33 WIB
evakuasi-di-mariupol-ukraina-gagal-warga-makin-menderita
Orang-orang duduk mengelilingi lampu di tempat perlindungan bom di Mariupol, Ukraina, Minggu, 6 Maret 2022. Evakuasi warga Mariupol yang dijadwalkan pada Selasa, 8 Maret 2022 gagal, sehingga banyak warga Mariupol yang semakin menderita. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

Salah satu evakuasi pada hari Selasa tampaknya berhasil. Vereshchuk mengatakan bahwa 5.000 warga sipil, termasuk 1.700 mahasiswa asing, telah dibawa keluar melalui koridor yang aman dari Sumy.

Adapun Sumy merupakan sebuah kota yang juga diserang, dimana serangan tadi malam menewaskan 21 orang, termasuk diantaranya dua anak.

Baca Juga: Perundingan Masih Buntu, Ini 4 Tuntutan Rusia yang Terlalu Berat bagi Ukraina

Di Mariupol, pihak berwenang berencana mulai menggali kuburan massal untuk semua korban tewas, meskipun jumlah hingga kini tidak diketahui.

Penembakan di Mariupol telah menghancurkan gedung-gedung. Saat ini kota tersebut tidak memiliki air panas, sistem pembuangan limbah atau layanan telepon.

Penjarahan juga terjadi untuk mendapatkan makanan, pakaian, bahkan furniture. Penduduk setempat menyebut praktik tersebut sebagai cara untuk 'mendapatkan diskon'.

Beberapa warga bahkan terpaksa menyendoki air dari sungai untuk memenuhi kebutuhan air mereka.

Dengan listrik padam, banyak orang mengandalkan radio mobil mereka untuk mendapatkan informasi. Mereka mendapatkan berita dari stasiun yang disiarkan dari daerah yang dikendalikan oleh pasukan Rusia atau separatis yang didukung Rusia.

Ludmila Amelkina, yang sedang berjalan di sepanjang gang yang dipenuhi puing-puing dan dinding yang dipenuhi tembakan, mengatakan kehancuran itu sangat mengerikan.

Baca Juga: Polandia akan Berikan MiG-29 Ke Amerika Serikat untuk Ukraina, Minta Tukar Jet Tempur Lain

“Kami tidak punya listrik, kami tidak punya apa-apa untuk dimakan, kami tidak punya obat. Kami tidak punya apa-apa, ”katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Di seluruh negeri, ribuan orang diperkirakan tewas, baik warga sipil maupun tentara, dalam pertempuran yang terjadi hampir dua minggu.

Kemajuan pasukan Rusia terhenti di daerah-daerah tertentu - termasuk di sekitar Kiev, di mana kendaraan lapis baja telah terhenti selama berhari-hari - oleh perlawanan sengit dari dari Ukraina.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x