Kompas TV internasional kompas dunia

Tudingan Terbaru Amerika Serikat: Rusia Mulai Menimbun Persediaan Darah dan Bergerak Maju ke Ukraina

Kompas.tv - 18 Februari 2022, 07:30 WIB
tudingan-terbaru-amerika-serikat-rusia-mulai-menimbun-persediaan-darah-dan-bergerak-maju-ke-ukraina
Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin menuding Rusia mulai menimbun persediaan darah, sementara pasukan mereka bergerak mendekat ke perbatasan Ukraina dan menerbangkan lebih banyak pesawat tempur. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Amerika Serikat menolak klaim Moskow telah menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina. Amerika bahkan menuding Rusia mulai menimbun persediaan darah, disertai pergerakan pasukan mendekat ke perbatasan Ukraina dan menerbangkan lebih banyak pesawat tempur.

"Saya sendiri belum lama ini adalah seorang prajurit. Saya tahu secara langsung bahwa Anda tidak melakukan hal-hal semacam ini tanpa alasan," kata Austin, seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat."

"Dan Anda tentu tidak melakukannya jika Anda bersiap-siap untuk berkemas dan pulang," kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada hari Kamis (17/2/2022), seperti dilaporkan Straits Times.

Sebelumnya, Moskow membantah berencana untuk menyerang tetangganya, dan mengatakan minggu ini pihaknya menarik kembali sebagian pasukan. Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang dikatakan menunjukkan lebih banyak unit yang berangkat.

Maxar Technologies, sebuah perusahaan swasta AS yang telah melacak perkembangan di Ukraina mengatakan, gambar satelit menunjukkan Rusia memang menarik kembali beberapa peralatan militer dari dekat Ukraina, namun perangkat keras lain menyebutkan pasukan Rusia justru tiba di sekitar perbatasan.

"Kami melihat mereka menerbangkan lebih banyak pesawat tempur dan pesawat pendukung. Kami melihat mereka mempertajam kesiapan mereka di Laut Hitam," kata Austin. "Kami bahkan melihat mereka menimbun persediaan darah mereka."

Kekuatan dunia terlibat dalam salah satu krisis paling parah dalam hubungan Timur-Barat selama beberapa dekade, bersaing memperebutkan pengaruh pasca-Perang Dingin dan pasokan energi saat Moskow ingin menghentikan Ukraina agar tidak pernah bergabung dengan aliansi militer NATO.

Pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina saling tuduh menembakkan peluru melintasi garis gencatan senjata di Ukraina timur pada hari Kamis, dan Kyiv mengatakan insiden itu tampak seperti "provokasi" pada saat pasukan Rusia berkumpul di perbatasan.

Baca Juga: Pejabat AS: Rusia Tambah 7.000 Tentara Lagi di Dekat Perbatasan Ukraina

Peta keberadaan tentara dan alutsista Rusia di sekitar Ukraina. Rusia pada hari Kamis (17/2/2022), mengumumkan penarikan lebih banyak pasukan dari perbatasan Ukraina saat Washington bersikeras Moskow masih membangun kekuatan. (Sumber: France24)

Austin, berbicara di markas besar NATO di Brussels, mengatakan laporan penembakan itu mengkhawatirkan.

"Kami masih mengumpulkan rincian tetapi kami pada dasarnya memandang Rusia mungkin melakukan hal seperti ini untuk membenarkan konflik militer," katanya dalam konferensi pers.

Dia mengatakan NATO akan mencari cara untuk meningkatkan kesiapan militernya sejak gelaran pasukan Rusia "membawa pasukan Rusia ke depan pintu NATO".

Dia juga memperbarui peringatan Amerika Serikat tentang potensi operasi provokasi palsu oleh Rusia untuk membenarkan serangan, "permainan yang kami lihat telah mereka lakukan di masa lalu".

"Jadi, kami dan sekutu kami akan tetap waspada," kata Austin.

Austin dari Brussels akan bertolak ke Polandia, di mana ia akan bertemu pasukan Amerika Serikat di sana. Dia mengatakan Bulgaria setuju hari Kamis untuk menjadi tuan rumah latihan tempur bersama satuan lapis baja Amerika Serikat.

 



Sumber : Straits Times



BERITA LAINNYA



Close Ads x