LONDON, KOMPAS.TV - Laporan yang terkesan mengkhawatirkan mengeklaim adanya 'varian baru Covid' yang lebih mematikan. Tetapi para ilmuwan mengatakan saat ini belum ada alasan untuk khawatir.
Muncul sebuah laporan penelitian, namun belum mendapat tinjauan dari rekan sejawat peneliti atau peer-review, yang menyimpulkan ditemukannya "varian baru Covid-19" dan diidentifikasi sebagai "NeoCoV".
Varian ini mengancam, karena tingkat infeksi dan kematian akan lebih tinggi daripada varian virus sebelumnya yang menyebabkan pandemi global. Namun, kebenarannya lebih rumit, dan tidak terlalu mengkhawatirkan.
NeoCoV adalah kerabat Mers-CoV dan beredar di kelelawar. Dalam penelitian yang diterbitkan minggu ini, para ilmuwan yang berbasis di Wuhan itu memperingatkan, NeoCoV dapat menjadi masalah jika ditularkan dari kelelawar ke manusia.
Laporan tersebut mengutip sebuah penelitian, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat (peer-review), yang diterbitkan oleh para peneliti China di jurnal BioRxiv awal pekan ini, seperti dilansir The Independent Inggris, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga: Waduh! Muncul Varian Baru Covid-19 Deltacron Gabungan Omicron dan Delta, Ditemukan di Siprus
NeoCoV sebenarnya bukan varian baru dari virus corona yang telah menyebabkan pandemi global. Sebaliknya, itu berasal dari jenis coronavirus berbeda yang terkait dengan sindrom pernapasan Timur Tengah (Mers-CoV).
Mers-CoV yang asal-usulnya belum sepenuhnya dipahami, adalah virus yang ditularkan dari unta dromedari yang terinfeksi virus tersebut ke manusia. Unta dromedari adalah unta berpunuk dua.
Virus ini bersifat zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia, dan dapat ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan.
"Mers-CoV telah diidentifikasi pada dromedari di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Secara total, 27 negara melaporkan kasus tersebut sejak 2012, menyebabkan 858 kematian yang diketahui karena infeksi dan komplikasi terkait."
Baca Juga: Ada Istilah Delmicron, Satgas IDI: Itu Bukan Varian Baru Covid-19
Sumber : The Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.