Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Mendadak Terbesar 2022! 39 Pesawat Tempur Diterbangkan ke Taiwan, China Masih Bungkam

Kompas.tv - 24 Januari 2022, 11:27 WIB
serangan-mendadak-terbesar-2022-39-pesawat-tempur-diterbangkan-ke-taiwan-china-masih-bungkam
Jet tempur J-10C buatan China. Pada Minggu, 23 Januari 2022, China menerbangkan 39 pesawat tempur menuju Taiwan. (Sumber: Xinhua/Xi Bobo)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

TAIPEI, KOMPAS.TV — China masih belum memberikan keterangan resmi setelah menerbangkan 39 pesawat tempur menuju Taiwan, dalam serangan mendadak terbesarnya di tahun 2022, Minggu malam (23/1/2022).

Di antara pesawat yang diterbangkan China tersebut, termasuk 24 jet tempur jenis J-16 dan 10 jet J-10. Sedangkan dalam barisan pesawat pendukungnya, terdapat pesawat perang elektronik. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Taiwan.

Sedangkan Angkatan udara Taiwan mengerahkan pesawat jetnya sendiri dan melacak rencana tantara China pada sistem radar pertahanan udaranya.

Baca Juga: Unik! Pengemudi Mabuk di Taiwan Dihukum Bersihkan Kamar Jenazah

Pilot China terbang menuju Taiwan hampir setiap hari dalam satu setengah tahun terakhir, sejak pemerintah Taiwan mulai menerbitkan data secara teratur. Serangan mendadak terbesar adalah 56 pesawat tempur dalam satu hari pada Oktober lalu.

Kegiatan tersebut umumnya berada di wilayah udara barat daya Taiwan dan berada dalam zona identifikasi pertahanan udara, atau ruang udara yang dipantau Taiwan dari pertimbangan keamanan nasional.

Taiwan dan China berpisah selama perang saudara pada tahun 1949, tetapi China mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya.

Akibatnya, Beijing menentang tindakan apa pun yang akan mengidentifikasi Taiwan sebagai negara berdaulat dan telah menggunakan cara diplomatik dan militer untuk mengisolasi dan mengintimidasi Taiwan.

Baca Juga: Slovenia Ingin Meningkatkan Hubungan Diplomatik dengan Taiwan, China Marah

Ketegangan meningkat sejak warga Taiwan memilih Tsai Ing-wen sebagai presiden pada 2016, yang ditanggapi Beijing dengan memutus komunikasi yang telah terjalin sebelumnya dengan pemerintah pulau itu. 

Pendahulu Tsai bersahabat dengan China dan telah mendukung klaim Beijing bahwa keduanya adalah bagian dari satu negara China.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x