Koalisi yang dipimpin Arab Saudi memasuki perang saudara Yaman tahun 2015 untuk memulihkan pemerintah negara yang diakui secara internasional namun digulingkan oleh Houthi tahun sebelumnya.
Baca Juga: PBB Kecam Keras Serangan Udara Koalisi Arab ke Penjara Yaman, Korban Tewas Bertambah
Konflik berubah menjadi krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan kritik internasional terhadap serangan udara Arab Saudi yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan menargetkan infrastruktur negara.
Sementara itu, kelompok Houthi menggunakan tentara anak-anak dan tanpa pandang bulu meletakkan ranjau darat di seluruh negeri.
Sekitar 130.000 orang, termasuk lebih dari 13.000 warga sipil dilaporkan tewas dalam konflik tersebut, menurut Armed Conflict Location & Event Project.
Perang mencapai Uni Emirat Arab, sekutu Arab Saudi, pada hari Senin, ketika Houthi mengeklaim serangan pesawat tak berawak dan rudal yang menyasar Abu Dhabi, menewaskan tiga orang dan melukai enam orang.
Meskipun UEA sebagian besar telah menarik pasukannya dari konflik, ia tetap sangat terlibat dalam perang dan mendukung milisi lokal di Yaman.
Dalam ancaman terselubung, juru bicara militer Houthi Yahia Sarie mencuit pada Jumat malam bahwa perusahaan asing di Uni Emirat Arab harus hengkang, dengan mengatakan tidak aman berada di sana "selama penguasa negara ini terus menyerang negara kita."
Baca Juga: Serangan Drone Pemberontak Yaman Tewaskan Tiga Orang, Tiga Truk Tanki Meledak
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan Houthi di UEA sebagai “kesalahan serius,” dengan mengatakan serangan itu “tidak dapat diterima.” Adapun serangan udara hari Jumat, dia mengatakan pada konferensi pers bahwa “setiap pemboman yang menargetkan warga sipil … (tentu saja) juga tidak dapat diterima.”
“Yang kita butuhkan adalah menghentikan lingkaran setan ini di mana segala sesuatunya meningkat satu demi satu,” kata Guterres.
“Yang kami butuhkan adalah, seperti yang telah kami usulkan sejak lama, gencatan senjata bersama dengan pembukaan pelabuhan dan bandara, dan kemudian dimulainya dialog serius di antara para pihak.”
Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat mengutuk "serangan teroris keji" di Uni Emirat Arab serta di lokasi lain di Arab Saudi yang diklaim oleh Houthi. DK PBB juga menggarisbawahi perlunya meminta pertanggungjawaban pelaku dan membawa mereka ke pengadilan.
Menurut sebuah pernyataan Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken berbicara dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dan mengutuk serangan Houthi pada hari Senin di Arab Saudi dan UEA.
Blinken menegaskan kembali komitmen Washington untuk membantu mitranya di Teluk Arab meningkatkan kemampuan pertahanan terhadap ancaman dari Yaman dan tempat lain di kawasan itu. Kerugian sipil, tekan Blinken, penting untuk dikurangi.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.