Kompas TV internasional kompas dunia

Koalisi Saudi Bom Lapas Yaman dan Tewaskan 70 Orang Lebih, Pemberontak Houthi: Dunia Tak Boleh Diam

Kompas.tv - 22 Januari 2022, 12:03 WIB
koalisi-saudi-bom-lapas-yaman-dan-tewaskan-70-orang-lebih-pemberontak-houthi-dunia-tak-boleh-diam
Tangkapan layar video evakuasi korban serangan udara koalisi Arab Saudi di penjara Al-Dhakira, Saada, Yaman, Jumat (21/1/2022). Setidaknya 70 orang tewas dan 200 lebih terluka akibat serangan ini. (Sumber: Tangkapan layar Kantor Media Ansar Allah via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

SANA'A, KOMPAS.TV - Serangan udara pasukan koalisi Arab Saudi menghancurkan sebuah lembaga pemasyarakatan (lapas) di utara Yaman, Jumat (21/1/2022). Setidaknya 70 orang tewas akibat serangan ini, jumlahnya masih bisa bertambah mengingat banyaknya korban luka berat.

Koalisi Arab Saudi membombardir Penjara Al-Dhakira di Sa’ada, sekitar 200 kilometer utara ibu kota Sana’a. Organisasi medis memperkirakan 200 orang luka-luka akibat serangan.

Pengeboman tersebut adalah bagian dari serangan balasan koalisi atas serangan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada awal pekan ini. 

Pemberontak Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan udara yang menghancurkan tiga truk tangki dan situs konstruksi di Bandara Internasional Abu Dhabi itu.

Beberapa jam sebelum mengebom penjara, pesawat tempur koalisi juga membombardir kota Al-Hudaydah di pesisir Laut Merah.

Serangan ke Al-Hudaydah mengenai pusat telekomunikasi. Hasilnya, jaringan internet di sebagian besar Yaman terputus.

Taha Al-Mutawakil, menteri kesehatan di pemerintahan Houthi, mengecam serangan koalisi Arab Saudi yang menghancurkan fasilitas publik dan menewaskan sipil.

Ia pun meminta organisasi internasional mengirimkan bantuan serta tenaga medis.

Baca Juga: Koneksi Internet di Yaman Terputus Setelah Serangan Arab Saudi

Al-Mutawakil menyebut tenaga medis di Yaman kewalahan menangani korban akibat serangan koalisi. Sumber daya tenaga medis Yaman pun terbatas selama pandemi Covid-19.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x