“Kami butuh doamu. Kami butuh bantuanmu,” kata Hakim Eksekutif Graves County Jesse Perry dalam siaran pers, Sabtu (11/12).
Tornado di Maryfield membuat sebuah pabrik lilin rata dengan tanah. Nahasnya, saat kejadian, 110 pekerja sedang lembur di dalam pabrik. Pagi harinya, baru 40 pekerja yang berhasil diselamatkan.
Baca Juga: Korban Jiwa Badai dan Tornado AS Diperkirakan Mencapai 100 Orang
Kyanna Parsons Perez, seorang pekerja yang selamat, mengaku para pekerja berlindung di area keamanan pabrik saat tornado melanda.
“Kuping saya mulai (mendengar suara) meletup-letup, lalu gedungnya, itu seperti terguncang ke depan dan ke belakang lalu tiba-tiba boom—segala sesuatu jatuh menimpa kami,” kata Perez.
Saat sadar, Perez terkubur dalam debris setinggi hampir dua meter, tertimpa kran air dan sebuah AC.
“Itu mengerikan. Dan hanya kata itulah yang bisa saya pakai mendeskripsikannya. Itu benar-benar mengerikan,” imbuhnya.
Petugas dan relawan terus berupaya mengevakuasi korban dari reruntuhan Maryfield. Namun, tingkat kehancuran kota menyulitkan proses evakuasi.
“Kami memanggil (warga) dari pintu ke pintu, tetapi kebanyakan rumah sudah tidak ada pintunya,” kata Beshear.
Tornado ini diduga merupakan tornado mematikan dengan laju terjauh sepanjang sejarah AS. Laporan awal menyebut tornado ini sudah melaju hampir sejauh 400 kilometer.
Tingkat kerusakan di Kentucky pun membuat Presiden Joe Biden menetapkan status darurat. Sumber daya pemerintah federal pun akan dikerahkan untuk membantu Kentucky.
Baca Juga: Duka Joe Biden Atas Terjangan Tornado di Amerika Serikat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.