“Bantuan militer dari Barat itu jauh dari apa yang dibutuhkan Ukraina,” katanya, seraya mengimbuhkan bahwa lambannya bantuan yang datang juga jadi masalah utama.
“Bantuan itu dibutuhkan dalam 2 bulan, bukan 2 atau 3 tahun. Ada kesenjangan besar pada potensi militer Ukraina yang perlu diatasi,” katanya.
Contohnya, katanya menjelaskan, pertahanan udara Ukraina.
“Sistem pertahanan udara Ukraina tidak siap untuk menangkal serangan udara massif Rusia,” kata Sunhurovskyi.
Selain itu, Ukraina juga kekurangan sistem perang elektronik canggih. Persediaan rudal dan artileri pun terbatas.
Tapi, soal semangat, katanya menekankan, bukan masalah.
“Dari sudut semangat tempur, Ukraina siap berperang. Meski memang ada sejumlah masalah dalam tingkat teknologi militer Ukraina, yang berada di bawah level yang dibutuhkan untuk mencegah Rusia melakukan serangan,” akunya.
Baca Juga: Vladimir Putin Samakan Konflik di Perbatasan Ukraina dengan Genosida
Menurut Vlasenko, Ukraina kini punya ribuan personel tentara bermotivasi tinggi dan pejuang tangguh.
Vlasenko sendiri telah menghabiskan 4,5 tahun memerangi pemberontak separatis di timur Ukraina dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 14.000 orang.
“Kami rakyat Ukraina akan mempertahankan tanah kami, dan tak akan mundur,” tandas Vlasenko.
Ia bahkan mengajari putranya yang berusia 13 tahun untuk berlatih menembak agar mampu mempertahankan diri dan melawan balik.
Awal pekan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji tentaranya dalam kunjungannya ke lokasi dekat zona konflik.
“Tentara Ukraina terus melakukan misi terpenting mereka, melindungi kebebasan dan kedaulatan negara dari agresor Rusia,” ujar Zelenskyy.
Baca Juga: Ukraina Gunakan Drone Turki di Perbatasan Rusia, Putin Mengadu ke Erdogan
Jika benar Rusia menyerang tetangganya itu, jumlah 1 juta personel militer Rusia tentu tak sebanding dengan hanya sekitar 225.000 tentara Ukraina.
Namun, Putin juga menghadapi ancaman sanksi ekonomi berat dari Barat. Pun, Putin diprediksi mengalami kehilangan personel militer signifikan yang bakal menodai citranya di dalam negeri.
“Ukraina tak akan menjadi mangsa yang mudah bagi Rusia. Bakal ada pertumpahan darah,” ujar Vlasenko seraya mengancam, “Putin akan mendapat ratusan, bahkan kiriman ribuan peti mati dari Ukraina ke Rusia.”
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.