“Beban ada pada Taliban untuk menghentikan pembunuhan lebih lanjut, membuat pelaku bertanggung jawab dan memberikan kompensasi kepada keluarga korban,” tambahnya.
Gossman menambahkan bahwa pembunuhan tersebut telah berkembang menjadi upaya yang lebih disengaja untuk menghancurkan para pembangkang, dan juga mereka yang mungkin menjadi ancaman bagi pemerintah baru,
Selain itu, para pemimpin Taliban akan memaafkan kekejaman tersebut.
Juru Bicara Taliban, Inamullah Samangani, mengakui sejumlah anggotanya mungkin melakukan hal itu sebagai pembalasan.
Tetapi ia menegaskan pembunuhan dan penghilangan bukanlah kebijakan Taliban.
Samangani menegaskan bahwa Taliban saat ini secara serius menginvestigasi insiden tersebut dan membawa pelakunya untuk diadili.
Baca Juga: Taliban Disebut Sepakat Jual Ganja Rp6,2 Triliun, Pihak Pembeli Malah Bingung
“Kami berkomitmen terhadap pengampunan yang sudah kami umumkan,” katanya.
“Kami saat ini memang belum memiliki sistem keamanan, dan beberapa orang mengambil keuntungan dari itu, menyalahgunakan nama Imarah Islam dan melakukan pembunuhan semacam itu,” lanjut Samangani.
Ia pun menambahkan bahwa pembunuhan berdasarkan balas dendam bukan kebijakan dari Pemerintahan Taliban.
“Mereka melukai reputasi Imarah Islam pada kondisi kritis saat ini,” tuturnya.
Sumber : The New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.