Kompas TV internasional kompas dunia

Varian Omicron Muncul di Pulau Reunion Prancis, Dibawa Seorang Pria yang Singgah di Afrika

Kompas.tv - 30 November 2021, 18:55 WIB
varian-omicron-muncul-di-pulau-reunion-prancis-dibawa-seorang-pria-yang-singgah-di-afrika
Sejumlah pelancong tampak melakukan swafoto di Basilika Sacre-Coeur, Paris, Prancis, Senin (29/11/2021). Setelah Jepang, kini Prancis mengonfirmasi kasus pertama varian baru Covid-19 di negara itu. Pada Selasa (30/11/2021), otoritas Prancis mengonfirmasi kasus Omicron pertama di pulau teritorial Reunion di Samudera Hindia. (Sumber: AP Photo/Rafael Yaghobzadeh)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Edy A. Putra

PARIS, KOMPAS.TV – Setelah Jepang, kini Prancis mengonfirmasi kasus pertama varian baru Covid-19 di negara itu. Pada Selasa (30/11/2021), otoritas Prancis mengonfirmasi kasus Omicron pertama di pulau teritorial Prancis, Reunion, di Samudera Hindia.

Patrick Mavingui, ahli mikrobiologi di klinik penelitian penyakit menular di pulau itu, mengatakan, orang yang terbukti positif Omicron itu merupakan seorang pria berusia 53 tahun yang telah bepergian ke Mozambik dan singgah di Afrika Selatan sebelum kembali ke Reunion. 

Melansir Associated Press, pria itu kemudian dikarantina.

“Dia mengalami nyeri otot dan kelelahan,” kata Mavingui, dikutip dari televisi publik Reunion 1ere.

Baca Juga: Varian Omicron Sudah Masuk Jepang, Dibawa Seorang Penumpang dari Namibia

Sebelumnya, Jepang pada Selasa juga mengonfirmasi kasus Omicron pertama pada seorang pelancong yang baru-baru ini singgah dari Namibia, salah satu negara di selatan Afrika.

Juru bicara pemerintah Jepang menyatakan, pasien berusia 30 tahun itu terbukti positif pada saat kedatangan di bandara Narita pada Minggu (28/11/2021). Ia kini diisolasi dan tengah dirawat di rumah sakit.

Sehari sebelumnya, pada Senin (29/11/2021), Jepang telah melarang kedatangan pelancong asing sebagai langkah pencegahan darurat melawan penyebaran varian baru itu. 

Akibat varian Omicron, Kamboja juga melarang kedatangan pelancong dari sepuluh negara Afrika. Langkah pelarangan itu dilakukan dua pekan setelah Kamboja membuka kembali perbatasannya bagi para pelancong yang telah divaksinasi penuh pada 15 November lalu.

Varian Omicron sendiri kali pertama diidentifikasi oleh para peneliti di Afrika Selatan, beberapa hari lalu.

Baca Juga: WHO Sebut Varian Omicron Berisiko Sangat Tinggi: Picu Lonjakan Kasus dengan Konsekuensi Parah

Organisasi kesehatan dunia, WHO, telah memperingatkan, berdasarkan bukti awal, risiko global varian Omicron ‘sangat tinggi’, dan dapat memicu lonjakan kasus dengan ‘konsekuensi parah’.

Menurut WHO, ada ‘ketidakpastian yang cukup besar’ tentang Omicron. Namun, bukti awal menunjukkan adanya kemungkinan bahwa varian itu memiliki mutasi yang dapat membantu menghindari respons sistem kekebalan.

Pun, ada kemungkinan varian itu memiliki peningkatan kemampuan menyebar dari satu orang ke orang lainnya.

Sementara para ilmuwan berburu bukti untuk lebih memahami varian baru ini, tekan WHO, negara-negara harus mempercepat vaksinasi secepat mungkin.

Baca Juga: Dua Pelancong Positif Omicron di Australia Sempat Transit di Singapura

Kendati hampir seluruh dunia kalang kabut akibat kemunculan varian ini, namun para dokter di Afrika Selatan melaporkan, para pasien Omicron umumnya mengalami gejala ringan sejauh ini.

Namun, mereka memperingatkan bahwa hal itu masih terlalu dini. 

Yang pula patut diwaspadai adalah, kasus Omicron ini terjadi pada orang muda di usia 20–30 tahunan, yang biasanya tak jatuh sakit saat terpapar Covid-19 layaknya pasien yang berusia lebih tua.
 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x