ROMA, KOMPAS.TV — Menggabungkan dua kelezatan Italia, kopi dan sinar matahari, sepasang insinyur di Roma Italia menciptakan cara yang ramah lingkungan untuk memanggang biji kopi tanpa listrik atau gas, seperti dilansir Associated Press, Minggu (07/11/2021).
Antonio Durbe dan Daniele Tummei menghabiskan hampir enam tahun membangun dan menyempurnakan mesin sangrai kopi sinar matahari mereka.
Hasilnya adalah sebuah sistem yang membutuhkan sebidang tanah seukuran setengah lapangan tenis dan cuaca cerah dan matahari terik untuk memanggang hingga 50 kilogram kopi setiap jam.
Mesin sangrai kopi itu dijalankan sepenuhnya oleh energi dari matahari. Sinar matahari terkonsentrasi oleh satu set cermin pada pemanggang kopi dan bahkan beberapa bagian listrik ditenagai oleh panel surya kecil.
Baca Juga: Kopi Arabika Gayo Diekspor ke AS dan Eropa, Nilai Ekspor Mencapai Rp24,1 Miliar
Sensor yang dikendalikan oleh komputer memungkinkan cermin mengikuti matahari sepanjang hari dan memfokuskan cahayanya pada keranjang baja berputar yang berisi biji kopi segar.
Keranjang mencapai suhu puncak sekitar 240-250 C (450-480 F), tergantung pada kecerahan matahari, dan dapat memanggang biji dalam 20 menit.
Prosesnya tidak hanya ramah lingkungan dan ekonomis.
Menurut dua insinyur Italia itu, Durbe dan Tummei, mesin karya mereka jauh lebih baik dalam menjaga aroma kopi serta memberikan rasa yang lebih kaya.
Baca Juga: Intip Proses Produksi Kopi Luwak Arabika di Daerah Belawan
Tidak seperti oven konvensional bertenaga gas, sinar matahari memanggang kopi tanpa memanaskan udara di sekitarnya, menembus biji-bijian dengan cara yang lebih seragam dan tanpa membakar bagian luarnya.
Secara alami, sistem ini bergantung pada cuaca yang baik. Pada hari mendung atau setelah matahari terbenam, pencinta kopi perlu beralih ke tempat lain untuk memanggang dan mensangrai kopi mereka.
Namun, di Italia selatan yang cerah, sebuah pabrik pembuat kopi dengan 40 cermin mampu memanggang hingga 30 ton kopi setahun, menghemat sekitar 60.000 kilowatt-jam listrik, menurut penemunya.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Harga Kopi Gayo Aceh Mahal
Mesin karya mereka itu diberi nama Purosole, atau kopi matahari murni, dan dapat dibeli secara online.
Namun, tujuan utama para penemunya adalah menjual sistem pabrik pemanggang kopi surya mereka kepada usaha kecil yang peka terhadap lingkungan.
Saat ini, mereka mengoperasikan pabrik mereka di kebun seorang teman.
Sistem ini juga dapat digunakan untuk kegunaan lain. Di akhir hari kerja yang panjang, Durbe dan Tummei menempatkan panggangan di depan cermin untuk menyiapkan barbekyu sinar matahari yang lezat.
Baca Juga: Sejak Pertengahan Abad 17, Begini Sejarah dan Perkembangan Kopi di Jatim
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.