Kompas TV internasional kompas dunia

Banyak yang Gemuk dan Hipertensi, Menkes Malaysia Minta Politisi Gunakan Masker saat Rapat

Kompas.tv - 23 Oktober 2021, 16:24 WIB
banyak-yang-gemuk-dan-hipertensi-menkes-malaysia-minta-politisi-gunakan-masker-saat-rapat
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin tahun 2019. Kemarin, Khairy meminta para politisi Malaysia untuk mengenakan masker saat rapat, mengingat "banyak politisi menderita diabetes, hipertensi, dan mungkin obesitas". (Sumber: Unreserved Magazine Malaysia)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin pada Sabtu (23/10/2021) mengingatkan rekan-rekan politisinya untuk mengenakan masker dalam rapat, mengingat "banyak politisi menderita diabetes, hipertensi, dan mungkin obesitas".

Teguran itu datang ketika Malaysia baru-baru ini kembali mengizinkan perjalanan antarnegara bagian setelah berbulan-bulan lockdown dan kini mulai melonggarkan aturan tentang pertemuan massal.

Hal ini menyebabkan jalanan menjadi padat, sementara restoran, tempat wisata, dan mal dipadati oleh warga Malaysia yang lelah batin karena Covid-19.

Dalam kisah Instagramnya, Khairy mengingatkan warga Malaysia agar tidak membiarkan negara itu seperti Inggris yang sedang mengalami gelombang ketiga Covid-19.

Dia mengatakan, Inggris sedang mengalami gelombang baru infeksi Covid-19, sebagian karena penolakan masyarakat untuk memakai masker.

"Pengingat yang tidak terlalu lembut. Tetap pakai maskermu. Terutama politisi," tutur Khairy di Instagram.

"Semakin banyak rekan saya yang terlihat di foto-foto pertemuan tanpa menggunakan masker. Banyak politisi menderita diabetes, hipertensi, dan mungkin obesitas," tulisnya.

"Jika Anda mendapatkan Covid-19, bahkan setelah vaksinasi, itu tidak akan menjadi main-main belaka. Inggris saat ini mengalami gelombang baru, sebagian karena penolakan yang keras kepala dari mereka untuk mengenakan masker. Jangan meniru Inggris. Gunakanlah masker," tambah Khairy.

Malaysia mulai 11 Oktober mengizinkan perjalanan antara 13 negara bagian dan tiga wilayah federal setelah vaksinasi penuh terhadap populasi orang dewasa mencapai 90 persen.

Baca Juga: Malaysia Buka Pintu bagi Turis dan Pekerja Asing November Mendatang, Indonesia Termasuk?

Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yasin, kanan, bersama Deputi PM saat itu, Ismail Sabri Yaakob. Ismail Sabri kini adalah PM Malaysia (Sumber: Straits Times via Bernama)

Hari Jumat (22/10/2021), 94,4 persen populasi orang dewasa Malaysia sudah menjalani vaksinasi penuh Covid-19, menurut situs web pemerintah CovidNow. Dari total populasi, 72,2 persen telah divaksinasi lengkap.

Malaysia sekarang fokus untuk menginokulasi populasi remajanya, dengan 80,8 persen dari mereka yang berusia antara 12 dan 17 tahun telah menerima setidaknya satu dosis vaksin pada hari Jumat dan 43,6 persen remaja sudah divaksinasi lengkap.

Malaysia pada hari Sabtu melaporkan 5.828 kasus infeksi baru Covid-19, hari ke-21 bulan Oktober beban harian tetap di bawah angka 10.000 per hari, dan jauh di bawah rekor tertinggi 24.599 pada 26 Agustus.

Malaysia menunjukkan penurunan tajam dalam jumlah kematian harian.

Ada 28 kematian tercatat pada 20 Oktober dan enam pada 21 Oktober, data terbaru tersedia di situs web CovidNow. Ini jauh di bawah kematian tertinggi yang tercatat dalam satu hari pada 10 Agustus, yaitu 407 kematian.

Sementara itu, mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin, 74, dan istri Noorainee Abdul Rahman, 69, menerima booster Covid-19 atau suntikan ketiga di pusat vaksinasi pada hari Sabtu (23/10/2021)

Tan Sri Muhyiddin saat ini adalah ketua Dewan Pemulihan Nasional pemerintah yang melihat jalur pemulihan pasca-Covid-19 negara itu.




Sumber : Straits Times/Asia News Network




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x