WASHINGTON, KOMPAS.TV — Defisit anggaran Amerika Serikat mencapai 2,77 triliun dolar untuk tahun 2021, rekor tertinggi kedua.
Jumlah tersebut lebih baik dari rekor tertinggi defisit anggaran sepanjang masa sebesar 3,13 triliun dolar yang terjadi pada 2020, seperti dilansir Associated Press, Sabtu, (23/10/2021)
Defisit kedua tahun itu mencerminkan triliunan dolar dalam pengeluaran pemerintah untuk melawan dampak buruk dari pandemi global Covid-19.
Pemerintahan Joe Biden mengatakan pada Jumat (22/10/2021) bahwa defisit untuk tahun anggaran yang berakhir 30 September adalah 360 miliar dolar lebih rendah dari tahun 2020, karena pemulihan ekonomi mendorong pendapatan, membantu mengimbangi pengeluaran pemerintah dari upaya bantuan pandemi.
Sebelum defisit membengkak selama dua tahun pandemi global, defisit terbesar adalah kekurangan 1,4 triliun dollar pada 2009.
Pada saat itu, Amerika Serikat menghabiskan banyak uang untuk mengangkat negara itu keluar dari resesi parah setelah krisis keuangan 2008.
Sebagai persentase dari perekonomian secara keseluruhan, yang diukur dengan produk domestik bruto, defisit 2021 mewakili 12,4 persen dari PDB, turun dari defisit 2020 yaitu sebesar 15 persen dari PDB.
Defisit 2020 adalah yang tertinggi dalam kaitannya dengan ekonomi secara keseluruhan sejak Perang Dunia II, ketika mencapai 29,6 persen dari PDB pada 1943 karena Amerika Serikat meminjam banyak uang untuk membiayai upaya perang.
Angka-angka itu tetap tinggi pada 22,2 persen dari PDB pada 1944 dan 21 persen dari PDB pada tahun 1945 sebelum mulai turun setelah perang dimenangkan.
Untuk tahun 2021, laporan bersama dari Departemen Keuangan dan Kantor Manajemen dan Anggaran mengatakan pengeluaran pemerintah Amerika Serikat meningkat 4,1 persen menjadi 6,82 triliun dollar AS.
Hal ini diimbangi dengan peningkatan pendapatan pemerintah sebesar 18,3 persen menjadi 4 triliun dolar.
Baca Juga: Sri Mulyani Butuh Rp700 Triliun Agar Defisit APBN 2023 di Bawah 3 Persen
Perolehan pendapatan mencerminkan ekonomi yang membaik karena jutaan orang yang kehilangan pekerjaan pada awal pandemi kembali bekerja dan keuntungan perusahaan pulih kembali setelah tahun 2020 yang menghebohkan.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Biden, ekonomi AS kembali ke jalurnya dan orang Amerika kembali bekerja,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen dan Shalanda Young, penjabat direktur Kantor Manajemen dan Anggaran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama.
Kantor Anggaran Kongres non-partisan memperkirakan defisit akan turun menjadi 1,15 triliun dollar pada tahun anggaran saat ini, yang dimulai 1 Oktober, dan akan turun di bawah 1 triliun selama tiga tahun dari 2023 hingga 2025 sebelum naik lagi di atas 1 triliun dollar AS untuk setiap tahun setelah 2031.
Perkiraan CBO itu tidak termasuk pengeluaran yang akan terjadi jika Biden bisa mendapatkan dua langkah melalui Kongres yang selama ini tertunda: proposal senilai 1 triliun dollar untuk proyek infrastruktur tradisional seperti jalan dan jembatan, serta rencananya untuk meningkatkan jaring pengaman sosial dan memerangi perubahan iklim.
Ukuran jaring pengaman memiliki label anggaran 3,5 triliun tetapi diperkirakan akan diturunkan menjadi sekitar 2 triliun atau kurang untuk memenuhi keberatan dari Demokrat moderat, termasuk Senator Joe Manchin dari West Virginia.
Dalam komentar mereka, Yellen dan Young memuji kebijakan ekonomi Biden karena berkontribusi pada defisit yang lebih rendah. Termasuk “tindakan cepat Biden untuk meningkatkan upaya vaksinasi bersejarah” dan keberhasilannya membuat Kongres menyetujui pengeluaran tambahan 1,9 triliun dalam RUU stimulus yang disahkan pada bulan Maret.
“Sementara pemulihan ekonomi negara lebih kuat daripada negara-negara kaya lainnya, itu masih rapuh,” kata Yellen. "Untuk membangun di atas kemajuan yang telah dibuat ... Kongres harus meloloskan rencana Membangun Kembali Lebih Baik dari Presiden Biden."
Baca Juga: Ketua The Fed Sebut Inflasi di Amerika Serikat Berlangsung Lebih Lama
Yellen dan pejabat pemerintah AS lainnya berpendapat, menjalankan defisit besar sekarang adalah cara yang dapat diterima untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengatasi masalah jangka panjang yang dihadapi kelas menengah, seperti kurangnya pengasuhan anak.
Yellen mengatakan, upaya untuk mengatasi masalah tersebut akan meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang dan hemat biaya pada saat biaya pinjaman pemerintah sangat rendah.
Untuk tahun 2021, bunga utang mencapai 562 miliar dollar, naik 40 miliar dollar AS dari tahun sebelumnya. Namun sebagian besar dari kenaikan tersebut disebabkan inflasi yang lebih tinggi, yang mengharuskan pemerintah untuk membayar pemegang surat berharga negara dengan pengembalian yang lebih tinggi.
Pembayaran utang secara keseluruhan relatif stabil karena suku bunga tetap rendah, meskipun tingkat utang melonjak. Total utang publik di Amerika Serikat sekarang mencapai sekitar 100 persen dari total PDB.
Proyeksi CBO adalah bahwa defisit selama dekade berikutnya akan menambah utang nasional sebanyak 12,1 triliun dolar AS.
Kongres awal bulan ini menyetujui peningkatan jangka pendek batas utang menjadi 28,88 triliun dollar AS yang akan memungkinkan Yellen untuk terus menggunakan langkah-langkah luar biasa demi menghindari default pertama kali atas utang, sesuatu yang dia peringatkan akan menjadi bencana besar dan kemungkinan akan mendorong negara itu ke dalam jurang kehancuran resesi baru.
Yellen mengatakan, ruang manuvernya akan habis pada Desember jika Kongres tidak memberlakukan peningkatan yang cukup besar dalam batas pinjaman atau menangguhkannya sama sekali.
Kongres juga harus memberlakukan rencana anggaran untuk tahun ini atau menyetujui RUU pengeluaran stop-gap lainnya pada 3 Desember untuk menghindari tutup warungnya pemerintah Amerika Serikat.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.