QUITO, KOMPAS.TV - Kerusuhan di sebuah penjara di kota Guayaquil, Ekuador, menewaskan 24 narapidana dan melukai 48 orang lainnya, Selasa (28/9/2021).
Sebuah operasi polisi dan militer kemudian berhasil mengendalikan kerusuhan, setelah kekacauan berlangsung selama lima jam.
Gubernur negara bagian Guayas, Pablo Arosemena, mengatakan pada konferensi pers di luar penjara bahwa ketertiban telah dipulihkan. “Kehadiran negara dan hukum harus dirasakan,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: 62 Tewas di Beberapa Penjara Ekuador Akibat Bentrokan Berdarah Antar Geng
Kekerasan itu melibatkan tembakan, pisau dan ledakan. Penyebabnya perselisihan antar geng di dalam penjara. Kedua geng yang bertikai bernama "Los Lobos" dan "Los Choneros".
Gambar televisi menunjukkan narapidana menembak dari jendela penjara di tengah asap dan ledakan senjata api dan bahan peledak.
Pemerintah negara bagian Guayas memposting gambar di akun Twitter-nya yang menunjukkan enam juru masak dievakuasi dari salah satu sayap penjara.
Baca Juga: Pesawat Presiden Ekuador Mendarat Darurat di Washington DC Tidak Lama Setelah Terbang
Pada bulan Juli lalu, Presiden Ekuador Guillermo Lasso sempat menetapkan keadaan darurat di sistem penjara Ekuador, menyusul beberapa kekerasan yang mengakibatkan lebih dari 100 narapidana terbunuh.
Hari paling berdarah terjadi pada bulan Februari, ketika 79 tahanan tewas dalam kerusuhan serentak di tiga penjara di negara itu.
Pada Juli, 22 tahanan juga kehilangan nyawa mereka di penjara Litoral, sementara pada bulan September sebuah penjara diserang oleh drone, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.