Sebab, dosis obat bius atau anestesi untuk Hugo begitu kuat. Obat bius ini bisa saja tertinggal di kulit atau cairan tubuhnya dan cukup kuat untuk membunuh 14 orang.
Tak cuma itu, penjaga Kebun Binatang Whipsnade dan dokter hewan juga harus memastikan posisi tidur Hugo agar operasi berjalan mulus.
“Mata Hugo harus tetap diam sepenuhnya saat mendapat sayatan mikroskopis, jadi beberapa jahitan, atau jahitan, dimasukkan ke dalam jaringan mata, untuk mengikatnya,” jelas Molenaar.
Baca Juga: Viral Harimau Sumatera di Medan Makan Rumput, Dokter Hewan Kebun Binatang Beri Penjelasan
Secara bergiliran, dua penjaga juga mesti menahan telinga Hugo agar tetap tegak selama operasi, sehingga obat bius dapat terus diberikan melalui infus ke pembuluh darah di telinganya.
“Kami harus memastikan bahwa Hugo tetap cukup tidur selama prosedur sehingga dia tidak berkedip agar tidak mematahkan jahitannya, tetapi tidak terlalu terbius sehingga detak jantung atau pernapasannya tidak melambat terlalu banyak,” beber Molenaar.
Setelah lensa mata yang mengalami katarak berhasil dikeluarkan, penjaga memijat dan menggunakan tali untuk menggoyang kaki besar Hugo.
Hal itu untuk meningkatkan sirkulasi darah badak ini, sehingga Hugo bisa berdiri segera setelah sadar dari bius.
Setelah menjalani operasi itu, Hugo berhasil pulih dan melihat dengan baik. Badak ini pun tidak lagi berjalan menabrak benda-benda di kebun binatang.
“Sungguh luar biasa menjadi bagian dari operasi yang mengubah hidup, dan bahkan lebih baik lagi melihat Hugo keluar-masuk, tidak menabrak sesuatu lagi! Kami gembira tentang hal itu, dan saya yakin Hugo juga,” ujar Molenaar.
Baca Juga: Gerombolan Lebah Serang hingga Mati 63 Penguin Afrika yang Terancam Punah
Sumber : Whipsnade Zoo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.