NEW DELHI, KOMPAS.TV – India yang merupakan negara produsen vaksin terbesar di dunia, akan melanjutkan ekspor dan menyumbangkan surplus vaksin Covid-19 mereka pada Oktober tahun ini.
Sebelumnya mereka menghentikan ekspor vaksin karena mengalami lonjakan kasus domestik yang sangat dahsyat pada April lalu.
Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya mengatakan, surplus vaksin akan digunakan untuk memenuhi komitmen India terhadap dunia untuk perjuangan kolektif melawan Covid-19.
“Tetapi memvaksinasi orang India akan tetap menjadi prioritas utama pemerintah,” ujar Mandaviya, Senin (20/9/2021), seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Penelitian di India Sebut Antibodi Covid-19 Turun Drastis setelah 4 Bulan Vaksinasi
India diharapkan menjadi pemasok utama vaksin bagi dunia dan termasuk untuk pasokan vaksin melalui program COVAX.
India mulai mengekspor vaksin pada bulan Januari lalu, tetapi berhenti melakukannya untuk fokus memasok vaksin di dalam negeri, ketika mereka mengalami lonjakan besar infeksi pada April lalu.
Penghentian ekspor vaksin dari India membuat banyak negara berkembang mengalami kekurangan pasokan vaksin.
Sebelum menghentikan ekspor, India sempat menyumbangkan atau menjual sebanyak 66 juta dosis vaksin ke hampir 100 negara.
Mandaviya belum merinci berapa dosis yang akan mereka ekspor. Namun dia mengatakan, produksi vaksin Covid-19 bulanan India telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak April dan diperkirakan akan meningkat menjadi 300 juta dosis pada Oktober.
Baca Juga: India Mulai Buka Sekolah Meski Laju Covid-19 Masih Mengkhawatirkan
“Kami akan membantu dunia dan memenuhi tanggung jawab kami terhadap COVAX,” katanya.
Serum Institute of India, pembuat vaksin terbesar di dunia, kini memproduksi sekitar 150 juta dosis vaksin AstraZeneca setiap bulan.
Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat sejak April. Vaksinasi di India pun telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
India yang berpenduduk hampir 1,4 miliar orang, telah memberikan lebih dari 800 juta dosis vaksin kepada warganya.
Ini berarti, mereka telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin untuk lebih dari 62% populasi warga dewasa. Sedangkan orang yang telah mendapatkan dua dosis vaksin adalah sekitar 22%.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.