Setelah berbulan-bulan menggunakan berbagai kampanye untuk mendorong tingkat vaksinasi, kini Biden mengambil tindakan yang jauh lebih tegas.
Para pembantu Biden melaporkan terjadinya lonjakan kasus baru ini karena masih banyak warga yang belum menerima vaksinasi.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, “Tujuan menyeluruh Biden di sini adalah untuk mengurangi jumlah orang Amerika yang tidak divaksinasi,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Saat ini AS mencatat sekitar 80 juta orang dewasa yang masih belum divaksin di negara tersebut.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi dan Resmikan Bendungan di Sulawesi Selatan
Selain persyaratan vaksinasi, Biden juga akan meningkatkan denda sebanyak dua kali lipat untuk penumpang pesawat terbang yang menolak memakai masker. Aturan memakai masker dalam penerbangan adalah sesuai dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Biden juga mengumumkan bahwa pemerintah federal akan bekerja untuk meningkatkan pasokan peralatan untuk tes virus Corona.
Kini Gedung Putih telah mendapatkan konsesi dari toko retail besar seperti Walmart, Amazon, dan Kroger, untuk menjual alat pengujian di rumah.
Pemerintah juga akan mengirim dukungan tambahan untuk membantu sekolah-sekolah beroperasi dengan aman, termasuk dana tambahan untuk melakukan tes.
Biden juga akan mengharuskan tempat dan arena hiburan besar untuk meminta sertifikat vaksinasi atau bukti tes yang negatif, bagi pengunjung yang akan masuk ke tempat mereka.
Bagi perusahaan besar yang tidak mematuhi aturan untuk memvaksin pekerjanya dan melakukan pengujian setiap minggu, akan dikenakan hukuman berupa denda sebesar $ 14.000 (sekitar Rp200 juta) untuk setiap pelanggaran.
Gedung Putih belum memberikan detail kapan peraturan ini mulai berlaku efektif, namun mereka mengatakan para pekerja akan memiliki waktu yang cukup untuk divaksinasi.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.