SACRAMENTO, KOMPAS.TV - Seorang perempuan ditangkap setelah meninju pramugari karena menolak untuk memakai sabuk pengaman dan menyimpan meja makannya.
Ia pun saat ini menghadapi dakwaan penyerangan di pesidangan federal.
Perempuan yang diketahui bernama Vyvianna Quinonez dari Antelope, Sacramento, California, Amerika Serikat (AS) itu menghadapi dua dakwaan.
Satu dakwaan untuk penyerangan yang mengakibatkan cedera tubuh serius, dan satu dakwaan lagi karena mengganggu kru penerbangan.
Baca Juga: Mantan Kepala Kepolisian Afghanistan Siap Dukung Taliban Asalkan Syarat-Syarat Ini Dipenuhi
Dikutip dari Daily Star, dokumen pengadilan menunjukkan tuduhan itu terkait penerbangan maskapai Southwest dari Sacramento ke San Diego, 23 Mei lalu.
Dokumen dakwaan itu menunjukkan saat terjadinya diduga penyerangan kekerasan kepada seorang pramugari berinisial SL.
Ketika itu, Quinonez menolak untuk memakai sabuk pengaman, dan membuang begitu saja meja makannya.
Meski pihak maskapai menegaskan hal itu tak berhubungan dengan masker Covid-19 yang dipakainya, saksi mata mengatakan hal itu juga menjadi bagian dari pertengkaran.
“Quinonez mulai merekam SL dengan ponselnya. SL sekali lagi mendekati Quinonez, dan ia kembali mendorongnya,” bunyi dokumen pengadilan.
Baca Juga: Viral Video Pramugari Diserang Penumpang Mabuk, Dua Maskapai AS Larang Minuman Alkohol
Dokumen itu kemudian mengungkapkan SL sempat mengatakan kepada Quinonez untuk tak mendorong pramugari.
“Quiononez kemudian berdiri dan menyerang SL, dengan sengaja memukul SL di kepala dan wajahnya, dengan tangan mengepal dan menjambak rambut SL,” lanjut dokumen tersebut.
Juru Bicara Southwest Chris Mainz mengatakan pertengkaran itu tak terkait pemakaian masker.
Namun, dokumen pengadilan mengatakan pramugari itu juga menginstruksikan Quinonez menggunakan masker wajah dengan benar.
Pada rekaman video terlihat Quinonez menggunakan masker di bawah hidungnya.
Penggunaan masker di mpesawat merupakan peraturan federal di AS, karena pandemi Covid-19 yang melanda negara tersebut.
Baca Juga: Akui Dikepung Taliban, Mantan Wakil Presiden Afghanistan Tegaskan tak akan Menyerah
Menurut dokumen pengadilan, Quinonez mengatakan kepada polisi yang menangkapnya, bahwa ia melakukan aksi membela diri.
Pada rekaman kejadian, terlihat Quinonez mengayunkan pukulan ke korban, sebelum kemudian dipisahkan penumpang lain.
Sang pramugari terlihat berlumuran darah di wajahnya.
Ia pun memerlukan empat jahitan di bawa mata kirinya, mengalami memar di tangan, tiga giginya copot dan dua di antaranya harus diganti dengan gigi palsu.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.