WARSAWA, KOMPAS.TV - Seorang bocah Afghanistan yang melarikan diri setelah Taliban berkuasa, tewas keracunan setelah memakan jamur liar.
Bocah berusia lima tahun itu merupakan pengungsi Afghanistan yang ditempatkan di Polandia.
Selain dirinya, saudaranya yang berusia enam tahun berada dalam kondisi kritis setelah memakan jamur tersebut.
Menurut dokter, bocah yang berusia enam tahun itu baru saja melakukan transplantasi jantung.
Baca Juga: Positif Covid-19, Perempuan Malaysia Melahirkan Sendirian Tanpa Dokter di Rumah Sakit
Tetapi kondisinya tak menguntungkan, karena ia menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak parah.
Dikutip dari Daily Star, kedua bocah tersebut merupakan bagian dari banyak keluarga Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul oleh otoritas Polandia.
Keduanya pun dibawa ke pusat pengungsian di dekat Warsawa.
Keluarga bocah tersebut dikabarkan memetik jamur dari hutan di dekat area tersebut.
Mereka menggunakan jamur itu untuk dimasak dalam sup.
“Sayangnya, kami tak mampu menolong kedua bocah,” ujar Direktur Rumah Sakit yang merawat mereka, Dr Marek Migdal, Kamis (2/9/2021), mengonfirmasikan kematian bocah berusia lima tahun itu.
Selain mereka, gadis Afghanistan berusia 17 tahun di area yang sama juga keracunan setelah memakan jamur.
Tetapi kondisinya dikabarkan telah membaik.
Saat ini pihak kejaksaan dikabarkan melakukan investigas terkait kasus keracunan tersebut.
Sementara itu, pejabat setempat membantah laporan media yang mengatakan bahwa para pengungsi memetik jamur dan memakannya karena tak mendapat cukup makanan.
Baca Juga: Pemimpin Politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar akan Pimpin Pemerintahan Baru Afghanistan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Polandia, Jakub Dudziak yang mengurusi pengungsi Afghanistan di Polandia mengatakan, mereka mendapatkan makan tiga kali sehari.
Selain itu, para pengungsi diinstruksikan untuk tak memakan jamur liar.
Menurut ahli, ada sekitar 250 spesies jamur beracun di hutan Polandia, dan beberapa di antaranya mematikan.
Keluarga bocah yang tewas itu termasuk dalam 1.000 warga Afghanistan yang bekerja dengan NATO dan dievakuasi ke Polandia.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.