NEW DELHI, KOMPAS.TV- Ekonomi India tumbuh 21 persen pada kuartal kedua 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada periode April-Juni 2020, ekonomi India tercatat minus 24 persen.
Pertumbuhan ekonomi itu adalah hasil survei yang diadakan Bloomberg berdasarkan sejumlah indikator. Sementara pemerintah India belum merilis pertumbuhan ekonomi kuartalan secara resmi.
Mengutip Bloomberg (01/09/2021), pertumbuhan ekonomi India dipicu konsumsi rumah tangga, sektor manufaktur, serta meningkatnya ekspor. Padahal, selama April-Juni 2021 India tengah dilanda gelombang susulan Covid-19 varian Delta.
Saat itu Perdana Menteri India Narendra Modi mengambil kebijakan yang berbeda dari pemimpin dunia pada umumnya. Modi tidak menerapkan penguncian wilayah atau lockdown.
Sebaliknya, Modi malah menaikkan anggaran infrastruktur, memprivatisasi sejumlah perusahaan negara, dan mereformasi pajak.
Baca Juga: Wow! India Berhasil Suntikkan 10 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dalam Sehari
Sehingga, meski banyak warga India yang tewas akibat pandemi, ekonomi India cepat pulih. Di sisi lain, Modi juga tetap memberikan bantuan kepada masyarakat miskin. Pertumbuhan ekonomi India juga ditopang oleh kebijakan moneter yang longgar, yang diterapkan oleh bank sentral India, The Reserve Bank of India.
Meskipun tingkat konsumsi masyarakat masih belum kembali seperti masa sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi India diprediksi akan terus membaik. Apalagi pemerintah India terus memperluas vaksinasi di wilayahnya.
Bank Sentral India memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 9,5 persen pada tahun ini. Sementara versi Bloomberg, pertumbuhan ekonomi India tahun ini sebsar 9,2 persen sampai dengan Maret lalu.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.