Dikutip dari Sky News, ulah bejat para polisi tersebut pun tertangkap kamera CCTV dan kemudian tersebar di media sosial.
Dari hasil pemeriksaan, diduga para polisi itu sebelumnya berusaha memeras Thanapat sebesar satu juta baht (Rp441 juta), jika ingin ia dibebaskan.
Namun atas perintah Thitisan, mereka memerasnya dengan jumlah dua kali lipat dari usaha pertama.
Setelah kematian korban, Thitisan menyuruh anak buahnya membawa korban ke rumah sakit.
Mereka pun mengatakan kepada pihak rumah sakit bahwa korban tewas karena overdosis methamphetamine.
Thitisan pun mengakui ulahnya yang kemudian membuat tahanan tersebut tewas.
“Saya bertanggung jawab atas apa yang dilakukan bawahan saya, karena saya yang memerintahkannya,” ujarnya dilansir dari The Guardian.
Baca Juga: Taliban Ungkap 28 Anggotanya Tewas dalam Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul
“Mereka berusaha menghentikan saya. Saya yang menanggung semua tanggung jawab,” tambahnya.
Namun, ia membantah dirinya berusaha memeras korban.
“Kami melakukannya karena itu tugas kami. Tak ada uang yang terlibat. Tak pernah sekali pun saat menjadi polisi saya melakukan korupsi,” tambahnya.
Sebelum dirinya ditangkap, lima polisi lainnya sudah lebih dulu ditahan oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, Uttanaphon sempat melarikan diri dan menghilang sebelum video tersebut tersebar.
Sumber : Sky News/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.