JAYAPURA, KOMPAS.TV – Sebanyak 10 korban pertikaian antarpendukung pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Puncak Jaya di Pilkada Serentak 2024 telah dievakuasi ke Jayapura.
Penjelasan mengenai evakuasi kesepuluh korban tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Puncak Jaya AKBP Kuswara, Kamis (28/11/2024).
Menurutnya, proses evakuasi sudah dilaksanakan sejak Rabu (27/11). Namun, hingga kini masih ada tiga korban yang belum bisa dievakuasi, karena terbatasnya penerbangan.
"Korban-korban yang sudah dievakuasi itu dirawat di RSUD Jayapura," kata AKBP Kuswara, dikutip Antara.
Baca Juga: Persikos Siap Wakilkan Provinsi Papua Barat Daya Diajang Piala Soeratin U-17 di Solo
Para korban tersebut terpaksa dievakuasi karena mengalami luka serius, sedangkan korban lainnya yang mengalami luka ringan sudah diizinkan pulang setelah mendapat perawatan.
Berdasarkan data yang dihimpun, disebutkan bahwa 94 orang terluka serta 40 rumah dibakar.
Pertikaian antarpendukung pasangan calon tersebut menurutnya bukan kali pertama, tetapi sudah berulang kali terjadi.
Pihaknya berharap para calon bupati dan wakil bupati dapat membantu meredakan pertikaian tersebut.
Saat ini, lanjut Kuswara, sejumlah personel keamanan masih disiagakan sebagai langkah antisipasi terjadinya pertikaian susulan.
Baca Juga: Gara-Gara Saling Ejek, Antar-Pendukung Ricuh saat Debat Cabup-Cawabup Gianyar
"Anggota masih terus bersiaga guna mengantisipasi aksi saling serang antara massa kedua pendukung calon bupati dan wakil bupati," kata Kuswara.
Diketahui, Pilkada Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yaitu pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya-Mendi Wonorengga.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.