Kompas TV internasional kompas dunia

Berapa Banyak Warga Afghanistan yang Sudah Dievakuasi, ke Mana Tujuan Mereka?

Kompas.tv - 26 Agustus 2021, 06:10 WIB
berapa-banyak-warga-afghanistan-yang-sudah-dievakuasi-ke-mana-tujuan-mereka
Awak pesawat Angkatan Udara AS, dari Skuadron Angkutan Udara Ekspedisi ke-816, membantu para pengungsi menaiki pesawat C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS untuk evakuasi Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Sabtu, 21 Agustus 2021. (Sumber: Senior Airman Taylor Crul/U.S. Air Force via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Ketika Amerika Serikat (AS) mempercepat upaya untuk mengangkut sebanyak mungkin orang keluar dari Afghanistan sebelum penarikan militer yang direncanakan pada 31 Agustus, ribuan orang lainnya mati-matian berusaha masuk ke bandara di Kabul.

Bandara Kabul, juga markas pasukan anti Taliban di Lembah Panjshir di utara ibu kota Afghanistan, merupakan wilayah yang belum diklaim Taliban di Afghanistan.

Pertanyaan besarnya adalah, berapa banyak yang belum terevakuasi, dan bagaimana nasib mereka ke depannya?Berikut adalah progres evakuasi sejauh ini seperti dilansir The Straits Times, Rabu (25/08/2021).

Berapa banyak yang tersisa? Presiden AS Joe Biden mengatakan, AS dan sekutunya sudah mengevakuasi sekitar 70.700 orang antara Sabtu (14/08/2021), satu hari sebelum Taliban merebut kembali Kabul, dan Selasa (24/08/2021).

Siapa saja yang dievakuasi? Warga AS dan sekutunya, yang mungkin telah menetap di Afghanistan sejak 2001, ketika AS pertama kali menyerang negara itu dan menyingkirkan Taliban dari kekuasaan.

Lainnya adalah warga sipil Afghanistan yang membantu pasukan militer asing dari AS, sekutu, dan pemerintah selama pendudukan mereka, termasuk penerjemah, tenaga medis, insinyur dan juru masak.

Keluarga dengan anak-anak kecil terlihat di bandara Kabul, dan seorang bayi Afghanistan bahkan diserahkan kepada tentara melalui pagar kawat berduri dari kerumunan orang Afghanistan di luar bandara.

Sebagian besar pasukan AS meninggalkan pangkalan udara utama Bagram awal bulan lalu, meskipun lebih dari 3.000 tentara telah diterbangkan kembali. Saat ini sekitar 6.000 tentara AS dan sekutunya membantu evakuasi di bandara Kabul.

Berapa banyak lagi yang perlu atau ingin pergi keluar Afghanistan? Angka ini sulit diukur. Association of Wartime Allies, sebuah kelompok pemukiman kembali pengungsi, memperkirakan, 250.000 warga Afghanistan yang membantu upaya Amerika Serikat perlu dievakuasi, tetapi hanya 62.000 yang tersisa sejak Juli.

Sangat tidak mungkin sebagian besar dari orang-orang ini akan berhasil meninggalkan Afghanistan pada batas waktu yang ditentukan.

Baca Juga: Unicef: 10 Juta Anak Afghanistan Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan

Dalam file foto 9 Agustus 2021 ini, seorang wanita Afghanistan pengungsi domestik dari provinsi di utara mengipasi anaknya yang sedang tidur, di sebuah taman umum di Kabul, Afghanistan. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)

Diperkirakan, maksimal Amerika Serikat mampu mengevakuasi 12.700 orang per hari antara Senin dan Selasa pagi. Tetapi bahkan pada tingkat ini, ribuan bisa tertinggal.

Ke mana para pengungsi akan pergi? Sebagian besar diterbangkan ke Qatar, Pakistan dan Uzbekistan, serta Spanyol dan Jerman serta beberapa pangkalan militer Amerika Serikat dan sekutunya, sebelum menjalani proses dan diterbangkan ke negara-negara penerima.

Tetangga Tajikistan mengatakan siap untuk menerima 100.000 orang.

Sekitar 10.000 orang Afghanistan yang mendapat Visa Imigrasi Khusus untuk dimukimkan kembali di AS akan ditampung di tempat lain untuk beberapa waktu, sementara mereka menjalani prosedur penempatan.

Negara-negara seperti Inggris, Jerman dan Australia sudah memberikan komitmen untuk menerima mereka yang bekerja sama dengan mereka di Afghanistan.

Bagaimana nasib mereka yang bukan pengungsi? Sementara Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin menegaskan kembali "komitmennya" kepada orang-orang Afghanistan yang berisiko yang ingin pergi setelah pasukannya ditarik, masih belum jelas bantuan apa yang mungkin ditawarkan kepada mereka. 

Taliban mengatakan hari Selasa, mereka "tidak mendukung" warga Afghanistan untuk meninggalkan negara itu, lalu memutuskan untuk  memblokir jalan ke bandara Kabul kecuali untuk orang asing yang ingin keluar dari Afghanistan.

Meskipun kelompok Taliban mengatakan akan menghormati hak-hak perempuan dalam hukum Islam, dan tidak akan membalas dendam terhadap mantan pegawai pemerintah Afghanistan, beberapa perempuan dan warga sipil lainnya memutuskan untuk pergi bersembunyi.

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International melaporkan sembilan orang etnis minoritas ditembak oleh pasukan Taliban di provinsi Ghazni bulan lalu.

Mereka yang sebelumnya bertentangan dengan rezim Taliban, termasuk aktivis perempuan dan hak-hak LGBT dan jurnalis, juga berisiko menjadi sasaran kelompok Taliban setelah pasukan asing dan warga asing pergi keluar dari Afghanistan.

 




Sumber : The Straits Times




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x