KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Pihak Kerajaan Malaysia mengungkapkan Muhyiddin dan kabinetnya telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Raja Malaysia, Senin (16/8/2021).
Meski telah mengundurkan diri, Muhyiddin akan berlaku sebagai Perdana Menteri Interim, hingga pemimpin baru ditunjuk.
Seperti dikutip oleh CNBC, pihak kerajaan mengungkapkan bahwa raja berpendapat mengadakan pemilihan umum saat wabah Covid-19, bukanlah pilihan terbaik.
Baca Juga: Muhyiddin Yassin Akhirnya Akan Mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia Besok
Muhyiddin memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan mayoritas dukungan di parlemen.
Muhyiddin pun berharap pemerintahan yang baru bisa segera dibentuk, untuk memastikan pemulihan ekonomi dan vaksinasi Covid-19 bisa dilakukan secara berkelanjutan.
Muhyiddin menjadi Perdana Menteri Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad yang mundur pada Maret 2020.
Pada beberapa pekan terakhir, tekanan bagi Muhyiddin untuk mundur dari posisinya meningkat setelah anggota parlemen dari UMNO, yang merupakan partai terbesar di koalisi, menarik dukungannya.
Meski bagitu, pada awal bulan ini Muhyiddin mengatakan ia masih memimpin mayoritas dukungan di parlemen.
Baca Juga: Profil Abdul Ghani Baradar, Kepala Biro Politik Taliban yang Disebut Calon Presiden Afghanistan
Ia mengatakan bakal membuktikan legitimasi kepemimpinannya melalui voting di parlemen pada September.
Baru pada Jumat (13/8/2021), Muhyiddin mengakui untuk pertama kalinya tak memiliki dukungan mayoritas.
Usahanya untuk melakukan kerja sama dengan oposisi dengan menjanjikan reformasi pemilihan dan politik pun ditolak.
Selain Muhyiddin, kabinet pemerintahannya juga dikabarkan telah mengirim surat penguduran diri terhadap raja.
Sumber : CNBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.