ISLAMABAD, KOMPAS.TV – Fokus penyidikan kasus pembunuhan terhadap Noor Mukadam, putri mantan diplomat Pakistan yang tewas dipenggal, bergeser.
Ayah tersangka pembunuh Noor disebut-sebut sempat berupaya mengaburkan kasus pembunuhan itu sebagai perampokan.
Hal itu terungkap dalam investigasi terbaru tim penyidik kepolisian Islamabad pada Kamis (12/8/2021).
Melansir Geo News, para penyidik menemukan fakta bahwa ayah Zahir Jaffer – tersangka pembunuh Noor –, Zakir Jaffer, sempat mencari bala bantuan dengan mengontak sejumlah teman dan kenalannya.
Pada mereka, Zakir menyebut adanya upaya perampokan dan pembunuhan yang terjadi di rumahnya di Islamabad.
Saat pembunuhan itu terjadi, kedua orang tua Zahir tengah berada di rumah mereka yang lain di kawasan Clifton, Karachi, sekitar 1.137 kilometer di selatan Islamabad.
Ketika itu, keduanya tengah merayakan Iduladha.
“Saya menerima telepon dari Zakir Jaffer yang mengatakan begini: “Ada perampokan di rumah saya di Islamabad. Perampok mengambil sejumlah lukisan, ornamen berharga, dan lain-lain. Para perampok juga telah memukuli anak saya, Zahir Jaffer. Tolong bantu kami," tutur seorang teman Zakir yang menolak disebutkan namanya.
Baca Juga: Laporan Forensik Tunjukkan Noor Mukadam Diperkosa dan Disiksa Sebelum Tewas Dipenggal
Telepon itu, kata sang teman, dilakukan tak lama setelah pembunuhan Noor.
“Zakir menelepon saya lagi tak lama setelah tragedi pembunuhan itu terjadi. Katanya, “Putra saya membunuh salah seorang perampok di Rumah Jaffer. Bagaimana (caranya supaya) kita bisa menyingkirkan (pembunuhan) itu dengan mengaitkannya dengan upaya perampokan?" ujar sang teman menirukan kata-kata Zakir.
“Zahir rupanya berbohong pada ayahnya dan tidak mengatakan tentang pembunuhan Noor,” ungkap sumber yang sama.
Tak lama setelah telepon-telepon dari Zakir, Asmat Jaffer – ibunda Zahir –, kembali menelepon sang teman.
Ibunda Zahir meminta saran padanya tentang siapa yang dapat disewa sebagai penasihat yang dapat mengalihkan pembunuhan itu sebagai kasus perampokan di pengadilan.
Namun, menurut tim penyidik, teman yang dimintai tolong ibunda Zahir itu menolak dan memilih tak terlibat.
Setidaknya ada dua teman dan tiga kenalan keluarga Jaffer yang mengonfirmasi pada Geo News bahwa orang tua Zahir (Zakir dan Asmat) menelepon mereka beberapa kali selama waktu kritis – antara pukul 6 hingga 9.30 malam – pada hari Noor dibunuh.
Zakir dan Asmat menanyakan pada mereka bagaimana memanipulasi tragedi pembunuhan itu sebagai insiden perampokan.
Zakir dan Asmat tampaknya berupaya menyelamatkan Zahir putra mereka, kendati sebelumnya mereka telah mengasingkan Zahir sebagai hukuman sejak 8 Juli lalu.
Sumber : Geo News/The News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.