BEIJING, KOMPAS.TV - Sebuah studi baru yang dipimpin oleh tim astronom China menjelaskan misteri meredupnya bintang super raksasa Betelgeuse, bintang kemerahan paling terang yang terletak di bahu konstelasi Orion.
Sejak Oktober 2019 hingga Februari 2020, Betelgeuse mengalami fenomena peredupan yang misterius, menarik perhatian para astronom dan publik.
Kecerahannya meredup hingga lebih dari 2,5 kali, yang bahkan dapat dilihat dengan mata telanjang di langit malam.
Para astronom mengemukakan beberapa kemungkinan alasan terjadinya fenomena itu, antara lain prafase ledakan supernova, debu yang menghalangi, dan perubahan fotosfer bintang tersebut.
Sebuah tim penelitian yang dipimpin oleh Observatorium Astronomi Nasional (NAOC) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China menganalisis spektrum inframerah dekat resolusi tinggi dari Betelgeuse yang diperoleh di Observatorium Weihai Universitas Shandong selama fase peredupan dan pascaperedupan.
Hasil analisis tersebut menunjukkan peredupan itu kemungkinan disebabkan oleh keberadaan bintik bintang berwarna gelap berukuran besar di permukaan Betelgeuse.
Temuan ini memberikan informasi tentang sifat bintang super raksasa merah tersebut, kontributor utama pengayaan unsur-unsur berat di alam semesta, ujar Zhao Gang dari NAOC, yang memimpin penelitian itu.
Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.
Baca Juga: Peristiwa Astronomi Sepanjang Agustus 2021, Ada Hujan Meteor Malam 17 Agustus
Diklasifikasikan sebagai bintang super raksasa berwarna merah tipe spektral M1-2, Betelgeuse adalah salah satu bintang terbesar yang terlihat dengan mata telanjang.
Betelgeuse itu adalah saduran dari Bahasa Arab, Ibt al-Jauza' alias "Ketiak Orion" atau Yad al-Jauza' yang artinya "Tangan Orion".
Jika berada di pusat Tata Surya kita, permukaannya akan berada di luar sabuk asteroid dan akan menelan orbit Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, dan sebelumnya diperhitungkan cukup besar untuk menelan orbit Jupiter jika Betelgeuse ditempatkan di Tata Surya kita.
Namun demikian, ada beberapa bintang yang lebih besar di Bima Sakti, termasuk bintang super rasasa Mu Cephei dan hypergiant yang aneh, VY Canis Majoris.
Perhitungan rentang massa Betelgeuse dari sedikit di bawah sepuluh hingga sedikit di atas dua puluh kali lipat dari Matahari.
Karena berbagai alasan, jaraknya cukup sulit diukur; perkiraan terbaik saat ini berada di urutan 500–600 tahun cahaya dari Matahari – ketidakpastian yang relatif luas untuk bintang yang relatif dekat.
Sumber : Xinhu/Wikipedia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.