LONDON, KOMPAS.TV - Sebagian besar tentara Inggris telah menarik diri dari Afghanistan, kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Kamis, (08/07/2021), mengakhiri peran resmi Inggris dalam konflik selama dua dekade di tengah ketakutan bahwa keluarnya tentara asing dapat berujung pada perang sipil yang kacau.
Tentara Inggris pertama kali diturunkan di Afganistan pada tahun 2001 menyusul serangan 9 September di Amerika Serikat dan memainkan peran besar dalam operasi tempur hingga tahun 2014. Sebanyak 457 pasukan Inggris tewas di negara tersebut.
“Semua tentara Inggris yang ditugaskan untuk misi NATO di Afganistan kini akan kembali ke tanah air mereka,” kata Johnson dalam pernyataan untuk parlemen.
“Untuk alasan yang sudah jelas, saya tidak akan memberikan detail jadwal keberangkatan mereka, namun saya dapat menginformasikan kepada parlemen bahwa sebagian besar dari personel kita telah pergi.”
Kekerasan menyebar di seluruh Afganistan pekan-pekan sejak Presiden AS Joe Biden umumkan tentaranya akan mundur tanpa syarat pada 11 September.
Baca Juga: Taliban Kembali Merajai, Tentara Afghanistan Kabur ke Tajikistan, Sejumlah Negara Tutup Konsulat
Pekan lalu Amerika Serikat meninggalkan Pangkalan Udara Bagram, tempat operasi militer AS di negara itu sejak lama, yang secara efektif mengakhiri perang terpanjang Amerika. Pentagon mengatakan penarikan pasukan AS telah 90 persen selesai.
PM Johnson menyoroti perubahan dalam kehadiran Inggris di Afganistan, mengatakan dia tidak mengecilkan tantangan yang akan dihadapi negara tersebut dan pemerintah Inggris akan terus menyediakan bantuan untuk pembangunan negara itu.
“Saya harap tak ada menyimpulkan terlalu dini bahwa penarikan tentara kita artinya komitmen Inggris terhadap Afganistan berakhir, tidak, kita tidak akan berpaling, dan kita tidak berada di bawah ilusi tentang bahaya situasi hari ini dan apa yang mungkin terjadi di masa depan,” ujar Johnson pada parlemen.
Baca Juga: Taliban Kembali Merajai, Tentara Afghanistan Kabur ke Tajikistan, Sejumlah Negara Tutup Konsulat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.