“Tujuannya adalah bekerja dengan Rusia dalam sebuah mekanisme yang dapat mengarah pada pengendalian senjata-senjata baru, berbahaya dan canggih yang muncul sekarang, yang meningkatkan prospek perang yang tak disengaja,” papar Biden.
Baca Juga: Nuklirnya Dianggap Ancaman, Korea Utara Tuding Joe Biden Tetap Ingin Bermusuhan
Tak lama setelah menjabat pada Januari, Biden dan Putin setuju untuk memperpanjang perjanjian baru yang membatasi senjata nuklir jarak jauh hingga tahun 2026.
Pertukaran Tahanan
Baik Biden dan Putin setuju untuk saling menindaklanjuti diskusi terkait pertukaran tahanan antar kedua negara.
AS menahan dua tahanan Rusia yang pembebasannya telah diupayakan Rusia selama lebih dari satu dekade, termasuk pedagang senjata Viktor Bout.
Tahanan lainnya yakni Konstantin Yaroshenko, seorang pilot yang diekstradisi dari Liberia pada 2010 dan divonis bersalah atas konspirasi penyelundupan kokain ke AS.
Sementara, warga AS Paul Whelan dan Trevor Reed ditahan secara salah dalam penjara Rusia. Whelan yang juga merupakan warga negara Kanada, Irlandia dan Inggris, ditangkap di Moskow pada 2018, didakwa atas spionase dan dihukum penjara 16 tahun. Whelan berdalih bahwa ia hanya mengunjungi Moskow.
Reed divonis bersalah karena menyerang seorang polisi saat mabuk, dan dipenjara 9 tahun. Putin, dalam sebuah wawancara dengan NBC News baru-baru ini, menyebut Reed sebagai “pemabuk dan pembuat onar.”
Hak Asasi Manusia (HAM)
Biden menyatakan akan terus menyuarakan keprihatinan tentang HAM yang menjadi prinsip inti perjuangan AS. Biden menyebut tentang kasus pemenjaraan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang menyedot perhatian dunia.
Baca Juga: Didesak Dokter, Navalny Hentikan Aksi Mogok Makan, Hadapi Hari-Hari Berat Keluar dari Kelaparan
Namun, Putin menyebut bahwa Navalny pantas mendapatkan hukuman penjara. Navalny yang merupakan musuh politik Putin paling vokal, ditangkap pada Januari lalu sepulang berobat dari Jerman. Navalny menghabiskan 5 bulan untuk pulih dari keracunan zat saraf yang ditudingnya dilakukan Kremlin. Rusia menolak tuduhan ini.
Suriah
Biden menekan Rusia untuk menghentikan desakan penutupan jalur bantuan kemanusiaan untuk Suriah, dan menyebut hal itu sebagai masalah yang “sangat penting” bagi AS.
Sebelumnya, Rusia mengancam akan menggunakan hak veto Dewan Keamanan PBB untuk menutup jalur bantuan kemanusiaan bagi jutaan rakyat Suriah yang terlantar akibat perang di negara itu.
Afghanistan dan Iran
Putin, kata Biden, mengungkapkan keinginan untuk menciptakan perdamaian dan keamanan di Afganistan. Ia juga mengindikasikan siap membantu Biden di Afghanistan dan Iran.
Pemerintahan AS tengah berupaya agar Iran mematuhi persyaratan kesepakatan nuklir yang disepakatinya. Pendahulu Biden, Donald Trump, kemudian memutuskan mundur dari kesepakatan bersama yang digagas pada tahun 2015 bersama Iran dan sejumlah negara kekuatan dunia itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.