NEW YORK, KOMPAS.TV - Sebuah destinasi wisata baru berupa kolam renang terapung segera hadir di Kota New York, Amerika Serikat (AS), tepatnya di tepian sungai East River.
Rencana pembangunan kolam renang tersebut, tidak hanya dimaksudkan untuk menarik minat warga sekitar, namun juga untuk mengubah citra East River yang sebelumnya dipandang kotor dan kumuh.
Ketertarikan warga sekitar untuk menjadikan area sungai tersebut sebagai tempat berenang dan berwisata terbilang sangat minim, meski musim panas telah tiba.
Oleh karena itu, sejumlah arsitek pun berinovasi dan menyerukan sebuah ide untuk mempercantik East River agar menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Baca Juga: Sky Pool: Kolam Renang Transparan yang Membentang Sepanjang 15 Meter di Antara Dua Gedung
Sehingga, diputuskanlah ide membuat kolam renang terapung berbentuk tanda plus raksasa di utara Jembatan Manhattan yang menghubungkan lingkungan East Village Manhattan dengan Brooklyn.
"Warga New York pasti akan senang dan hampir tidak akan pernah menolak kesempatan untuk terjun ke kolam yang apik dan fotogenik," kata anggota tim perancang kolam tersebut, Archie Lee Coates IV, dikutip dari Architecturaldigest, Selasa (15/6/2021).
Kemudian, desain kolam renang terapung tersebut digarap oleh empat orang arsitek dari dua biro arsitek yang berbeda.
Mereka adalah Archie Lee Coates IV dan Jeff Franklin dari firma desain PlayLab beserta Dong-Ping Wong dan Oana Stanescu dari firma arsitek Family.
Baca Juga: Menyimpan Ribuan Lukisan Edvard Munch, Museum Baru di Oslo, Norwegia akan Dibuka Oktober 2021
Menurut penuturan Archie, sebetulnya konsep rancangan kolam renang terapung itu sudah dipikirkannya sejak 2010 silam.
Dengan sistem pangairan kolamnya bakal memanfaatkan air sungai East River, yang pastinya sudah melewati proses penyaringan terlebih dahulu.
Archie memperkirakan, kolam renang tersebut akan dapat menyaring air sungai menjadi air kolam hingga 600.000 galon setiap harinya.
Namun, dalam rencananya, proses pembangunan dan pengoperasian kolam renang tersebut akan berjalan dalam kurun waktu dua tahun mendatang.
"Ini impian kami sejak beberapa tahun yang lalu, untuk konstruksinya bisa memakan waktu hingga dua tahun," ujarnya.
Baca Juga: Vancouver House, Gedung Tinggi Terbaik Tahun 2021 Versi CTBUH
Hingga kini sejumlah inisiator kolam renang masih mengumpulkan anggaran untuk mengembangkan sistem penyaringan air.
Lantaran pembangunan kolam renang terapung tersebut, disebutkan oleh Archie, membutuhkan dana sekitar USD 25 juta atau setara Rp 354 miliar.
Dengan pembangunan yang terdiri dari kolam renang apung, sistem penyaringan berteknologi tinggi, serta sitem penghangat air.
"Sampai saat itu, penduduk Manhattan dan warga Brooklyn akan dengan sabar menunggu proyek ini selesai," tandas Archie.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.