Hingga Minggu malam, jumlah korban meninggal bertambah hingga 14 orang, setelah satu dari dua orang anak yang dilarikan ke Rumah Sakit Anak Regina Margherita di Turin meninggal dunia.
Bocah itu meninggal setelah sejumlah upaya untuk menghidupkan kembali jantungnya yang berhenti berdetak, gagal.
Sementara seorang bocah lainnya yang tiba di rumah sakit dalam keadaan tak sadar, masih berada dalam kondisi kritis.
Jalur kabel kereta gantung yang putus itu telah direnovasi pada tahun 2016, dan baru-baru ini dibuka kembali setelah ditutup selama lockdown pandemi.
Pada saat kejadian, diperkirakan banyak keluarga yang mengunjungi kawasan pegunungan itu untuk berlibur setelah pembatasan selama berbulan-bulan.
Kereta gantung merupakan sarana transportasi populer bagi para turis dan warga setempat untuk mencapai Mottarone di ketinggian 1.491 meter di atas permukaan laut.
Dari puncak Mottarone, para pengunjung akan disuguhi pemandangan sejumlah danau cantik dan kawasan pegunungan Piedmont Italia.
Sebuah taman hiburan kecil, Alpyland, juga ada di kawasan pegunungan itu, menawarkan sensasi menumpang roller coaster bagi anak-anak. Selain itu, sejumlah jalur sepeda gunung dan hiking juga tersedia.
Baca Juga: Kereta Gantung Teleferik di Turki
Tragedi di hari Minggu itu tampaknya menjadi bencana kereta gantung terburuk sejak tahun 1998 saat sebuah jet tempur AS yang terbang rendah memutuskan kabel kereta ski di Cavalese, Dolomites, hingga menewaskan 20 orang.
Menteri Transportasi Italia, Enrico Giovannini, mengumumkan pembentukan sebuah komisi untuk menyelidiki tragedi itu. Ia juga telah meminta data perawatan dan inspeksi terhadap jalur kereta gantung itu.
Kendati penyebab kecelakaan belum ditentukan, insiden itu kembali mempertanyakan infrastruktur transportasi Italia. Pada tahun 2018, jembatan Morandi di Genoa runtuh setelah diabaikan selama bertahun-tahun, hingga menewaskan 43 orang.
Pada 2009, sebuah kereta barang yang mengangkut gas tergelincir di stasiun Viareggio dekat Lucca dan meledak, hingga menewaskan 32 orang. As roda kereta yang tak dirawat dengan baik dituding jadi penyebabnya.
Presiden Italia Sergio Mattarella saat menyampaikan belasungkawa, menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap seluruh norma keamanan transportasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.