SHENZHEN, KOMPAS.TV - Pejabat manajemen darurat Shenzhen Electronics Group (SEG) Plaza memutuskan menutup sementara gedung pencakar langit yang berada di kota Shenzhen, China.
Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah gedung setinggi 300 meter tersebut bergoyang sendiri hingga menciptakan kepanikan orang-orang di sekitarnya, Selasa (18/5/2021).
Melansir Xinhua, pihak internal gedung tersebut kemudian melarang siapapun termasuk pemilik, penyewa, dan pedagang di dalam gedung untuk masuk sampai penyelidikan selesai sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Kim Jong-Un Larang Obat dari China, Marah karena Pejabat Korut Tewas Setelah Menggunakannya
"SEG Group melarang semua pemilik, pedagang, dan penyewa memasuki SEG Plaza dan pasar elektronik hingga dibukanya kembali setelah pekerjaan inspeksi yang relevan selesai," tulis pengelola gedung dalam pemberitahuan, seperti dikutip dari AFP, Kamis (20/5/2021).
Oleh sebab itu, mulai Jumat (21/5/2021), SEG Plaza ditutup untuk umum dan hingga kini pemantauan masih dilakukan oleh para insiyur.
Dari pemantauan yang telah dilakukan sejak Selasa malam, para ahli belum menemukan lagi pergerakan yang melebihi batas aman gedung pencakar langit dan kelainan pada struktur utama maupun kawasan sekitar gedung.
Baca Juga: China Berikan Vaksin ke Hampir 40 Negara di Afrika
Untuk penyelidikan lebih mendalam, para insinyur mengerahkan drone untuk memeriksa gedung yang selesai dibangun pada tahun 2000 itu.
Perlu diketahui, insiden gedung roboh bukanlah hal yang jarang terjadi di China, mengingat begitu rendahnya standar konstruksi dan arus urbanisasi yang sangat tinggi dalam puluhan tahun terakhir.
Alhasil, banyak bangunan tinggi yang didirikan di China dengan waktu pengerjaan yang begitu singkat, guna memenuhi tuntutan di lapangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.