“Kami mulai melindungi bagunan tersebut dari kerusakan yang disebabkan oleh alam,” tutur Tuncer bersama Akkurnaz.
Berdasarkan penelitian, area tersebut dibangun pada era Dinastri Severan atau sekitar tahun 200 SM, yang memiliki lima kaisar yang memerintah dari tahun 235 hingga 193 SM.
“Pada dinasti ini, Kota Mastaura sangat berkembang dan kaya, karena pemerintahan Romawi membantu kota berkembang secara ekonomi, yang berujung pada kerajinan batu dan bata baru yang berasal dari dinasti itu,” tutur keduanya.
“Selain itu ada peningkatan yang hebat dan berbagai koin Mastaura selama periode ini,” lanjut mereka.
Baca Juga: Ditemukan Koin Arab Kuno yang Diyakini Dapat Ungkap Pembajakan Kapal Jamaah Haji Ratusan Tahun Silam
Menurut Akkurnaz dan Tuncer, struktur awah tanah arena dibangun dengan begitu sulit dan masih kokoh.
Sementara itu, bangunan di atas tanah telah runtuh selama bertahun-tahun, tetapi masih mungkin untuk menemukan beberapa baris kursi, arena tempat gladiator bertempur dan dinding pendukung di luar gedung.
Namun dibandingkan Arena Gladiator Colosseum di Roma, arena ini sedikit lebih kecil karena hanya menampung sekitar 15.000 hingga 20.000 orang.
Baca Juga: Viral Penemuan Topeng Diperkirakan Berusia 3.000 Tahun, Jadi Bahan Meme di Tiongkok
Sedangkan Colosseum yang mampu menampung hingga 50.000 orang.
Arena gladiator Mastaura digunakan untuk pertempuran gladiator dan binatang buas, dimana para penonton bertaruh untuknya.
Arena tersebut juga memiliki sejumlah area khusus, termasuk ruang tunggu gladiator dan ruang hiburan untuk penonton khusus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.