KOREA SELATAN, KOMPAS.TV - Korea Selatan memperingati 7 tahun tenggelamnya Kapal Feri Sewol. Hal tersebut dilakukan setiap tanggal 16 April.
Melansir dari halaman kbs.co.kr (16/4/2021), Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengenang peristiwa itu dan menyampaikan pesan pada akun SNS-nya pada hari Jumat (16/04) dengan judul "Bulan April yang menyakitkan karena ingatan tentang insiden kapal Sewol".
Melaui pesan itu, Moon mengatakan dirinya tidak melupakan seruan rakyat Korea yang menuntut negara agar membuat rakyat hidup bahagia dan tenteram.
Ia juga mengatakan tujuh tahun sudah berlalu, para siswa SMA menjadi korban kapal feri yang berarti mereka sudah menjadi dewasa sekarang kalau mereka masih hidup.
Presiden Moon juga berjanji akan tetap mencari tahu hal yang sebenarnya terjadi dengan menugaskan komite investigasi khusus untuk meneliti kecelakaan tersebut.
Adapun, upacara peringatan ketujuh bagi korban insiden tenggelamnya kapal feri Sewol digelar di beberapa tempat di penjuru negeri Korea Selatan pada.
Di tempat parkir 3 di Taman Hwarang Ansan, provinsi Gyeonggido, diadakan peringatan tujuh tahun tragedi kapal Sewol yang dihadiri keluarga para korban. Acara yang terdiri atas pidato peringatan tragedi tersebut dan mengheningkan cipta itu disiarkan langsung secara daring.
Baca Juga: Tiga Momen Bersejarah dalam 15 April: Abraham Lincoln Dibunuh, Titanic Tenggelam, Pol Pot Meninggal
Mulai pukul 16.16 sore, sirene dibunyikan selama satu menit selama mengheningkan cipta di kecamatan Danwon, Ansan, untuk mengenang para korban insiden.
Selain itu, peringatan juga diadakan di taman pemakaman Incheon untuk mengenang korban masyarakat sipil, bukan sisiwa SMA Danwon, yang meninggal dalam insiden tenggelamnya kapal Sewol yang terjadi tujuh tahun lalu.
Di daerah Jindo, Jeolla Selatan, tempat terjadinya insiden itu, juga diadakan upacara peringatan yang diselenggarakan oleh Yayasan 16 April. Selain tempat-tempat tersebut, beberapa daerah dan lembaga di Korea Selatan menggelar berbagai acara peringatan tujuh tahun tenggelamnya kapal Sewol tersebut.
Tenggelamnya kapal sewol sendiri terjadi pada tanggal 16 April 2014 pagi hari di pulau Jindo. Mengangkut penumpang sebanyak 476 orang termasuk kru kapal. Dari angka tersebut sebanyak 325 orang adalah seorang siswa.
Salah satu penyebab tragedi tenggelamnya kapal tersebut adalah karena proses renovasi kapal sewol yang dianggap tidak benar.
Renovasi terhadap kapal sewol ini malah membuat kapal jadi tidak seimbang. Akibatnya, betika kapal berbelok tajam justru yang terjadi adalah miring dan terbalik, ditambah dengan muatan yang tidak terkait dengan baik.
Kapten kapal sewol yaitu kapten Lee Joon Seok menjadi sasaran amukan masyarakat Korea Selatan. Kapten itu dianggap lalai dan tidak bertanggung jawab atas keselamatan para penumpag.
Baca Juga: Polisi Pastikan Kapal Tenggelam Bermuatan Minyak
Ia juga terbukti meninggalkan kapal sementara penumpanganya yang kebanyakn siswa SMA dibiarkan menunggu di dalam kapal yang sudah terbalik tersebut.
Tenggelamnya kapal sewol ini menewaskan 304 orang dengan lebih dari 250 korban adalah siswa dari SMA Danwon. Saking banyaknya korban yang tewas akibat tragedi ini maka disebut sebagai tahun hitam bagi Korea Selatan. Tragedi ini juga menjadi catatan kelam bagi dunia transportasi Korea Selatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.