JAKARTA, KOMPAS.TV - Pimpinan tertinggi junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing dikabarkan akan melakukan kunjungan luar negeri pertamanya pasca kudeta ke Jakarta, Indonesia untuk menghadiri undangan KTT khusus ASEAN, Sabtu (24/4/2021).
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Indonesia belum bisa memastikan karena masih menunggu konfirmasi Sultan Brunei Darussalam, selaku Ketua ASEAN.
Baca Juga: Tak Undang NUG, ASEAN Dianggap Belum Menjangkau Aspirasi Masyarakat Myanmar
"Sepengetahuan saya surat undangan baru dikeluarkan oleh Sultan Brunei selaku Ketua ASEAN, konfirmasi kehadiran menunggu informasi dari pihak Brunei," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Senin (19/4/2021).
Undangan untuk Min Aung Hlaing mendapat kritik keras dan cemoohan dari banyak aktivis di luar negeri. Mereka mendesak para pemimpin negara di ASEAN untuk tidak secara resmi mengakui pemerintahan junta militer di Myanmar.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bebaskan 23 Ribu Tahanan di Momen Tahun Baru Buddha
Hal serupa diserukan oleh Wakil Menteri Luar Negeri dari kubu pemerintah bayangan Myanmar, Moe Zaw Oo.
"Jika ASEAN ingin membantu menyelesaikan situasi di Myanmar, mereka tidak akan mencapai apa pun tanpa berkonsultasi dan bernegosiasi dengan NUG (pemerintah bayangan Myanmar)," ujar Moe kepada layanan Burma Voice of America.
Moe juga menegaskan, NUG merupakan pemerintahan yang mendapat dukungan dari rakyat Myanmar dan memiliki legitimasi penuh.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.