Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Tambah 56 Batalion dengan 110.000 Pasukan di Perbatasan, Ukraina Kian Khawatir

Kompas.tv - 16 April 2021, 16:08 WIB
rusia-tambah-56-batalion-dengan-110-000-pasukan-di-perbatasan-ukraina-kian-khawatir
Tank dan kendaraan militer Rusia tengah dipindahkan ke wilayah Ukraina. (Sumber: The Sun)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Eddward S Kennedy

KYIV, KOMPAS.TV - Ukraina menunjukkan kekahawatirannya setelah Rusia dikabarkan terus menambah jumlah pasukannya di perbatasan kedua negara.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan jumlah tentara Rusia yang berada di perbatasan kedua negara telah mencapai 110.000 pasukan.

Menteri Pertahanan Ukraina, Andriy Taran mengungkapkan jumlah tersebut pada pertemuan dengan Komite Parlemen Eropa.

Baca Juga: Usir 10 Diplomat Rusia dari AS, Biden Ancam Putin dengan Sanksi Baru

Seperti dikutip dari Belsat, Kamis (15/4/2021), Taran mengatakan tambahan unit dari pasukan Rusia terus mendekati perbatasan.

Ia mengestimasikan Rusia telah menyiapkan 56 batalion dengan 110.000 pasukan.

Ia juga mengkhawatirkan Rusia akan memulai operasi penyerangan dari Crimea untuk memastikan suplai persediaan air dari semenanjung.

Baca Juga: Biden Telepon Putin Minta Rusia Turunkan Ketegangan dengan Ukraina

Taran mengatakan Rusia telah meningkatkan personel militernya di Crimea dengan tambahan 42.000 tentara yang diintegrasikan ke dalam formasi gabungan.

Selain itu, semua jenis penerbangan militer Rusia juga dikerahkan ke pangkalan di semenanjung.

Baca Juga: Erdogan Minta Rusia dan Ukraina Berdamai, Akui Siap Berikan Bantuan

Menurut penilaiannya, penumpukan pasukan Rusia untuk latihan militer berpotensi digunakan untuk tindakan eskalasi tak terduga yang berasal dari Krimea.

Hal itu membuat Taran menyerukan perhatian dari masyarakat Eropa untuk membantu menekan Rusia.

“Atas nama kementerian, saya meminta semua mitra kami, semua negara Eropa melipatgandakan kewaspadaan dan pencegaahan untuk menjaga agar Rusia tetap berada dalam batas-batas hukum internasional,” ujarnya.

Baca Juga: Tak Boleh Baca Alquran, Aktivis Rusia Tuntut Petugas Penjara

Konflik kedua negara memanas setelah Rusia bersikeras membela warganya yang berada di Donbas.

Padahal di kawasan tersebut Rusia dianggap melindungi grup separatis yang mereka dukung.

Menurut Taran ketengangan di kawasan tersebut membuat Ukraina kehilangan 28 tentara yang terbunuh, dan 68 orang lainnya terluka.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x