TEHERAN, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menyalahkan Israel atas sabotase fasilitas nuklir Natanz di dekat Teheran.
Sabotase tersebut dikabarkan terjadi Minggu (11/4/2021), yang menyebabkan matinya daya listrik di tempat tersebut.
Meski berniat melakukan pembalasan terhadap Israel, Zarif menegaskan tak akan menghentikan pembicaraan tingkat tinggi untuk memulihkan kesepakatan nuklir dengan negara adidaya.
Baca Juga: Pangeran Philip Dikenang Sebagai Sosok Relijius dan Memiliki Perhatian Pada Berbagai Agama
Pada pertemuan dengan anggota parlemen, Zarif mengatakan pejabat tinggi Israel secara eksplisit akan mencoba mencegah upaya multilateral untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Menurut Zarif, Israel melihat hal itu akan mengarah pada pencabutan sanksi Iran oleh Amerika Serikat (AS).
“Mereka kini berpikir akan mencapai tujuan itu. Tetapi Zionis akan mendapat jawaban dengan kemajuan nuklir,” ujarnya pada rapat pribadi dengan parlemen kepada IRNA dikutip dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Fasilitas Nuklir Iran Disabotase, Disebut sebagai Aksi Terorisme
Selain menjanjikan pembalasan, Zarif juga menegaskan Iran tak akan jatuh dalam perangkap mereka dengan menolak pembicaraan yang berpeluang membuat AS menarik sanksi.
Selain itu, ia juga menegaskan fasilitas nuklit Natanz akan menjadi lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
Apalagi, saat ini mereka telah mendapatkan alat sentrifugal terbaru.
Baca Juga: Pekerja Bangunan di Kazakhstan Tawuran dan Saling Lempar Batu Bata, 25 Orang Ditangkap
“Jika mereka pikir tangan kami untuk bernegosiasi melemah, sebenarnya aksi pengecut ini akan memperkuat posisi kami untuk pembicaraan,” ujarnya.
Israel sendiri tak mengaku bertanggung jawab atas sabotase ke fasilitas nuklir Natanz.
Namun, beberapa media Israel menegaskan ada campur tangan mata-mata Israel, Mossad, dalam aksi sabotase tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.