Baca Juga: Demonstrasi Warnai Peringatan Setahun Kematian Breonna Taylor, Korban Penembakan Polisi
Tak ayal, kecaman dan kritikan pun mendera Charlie Hebdo karena karikatur yang mereka tampilkan di sampul.
“Tanggapan yang buruk dan tidak dipahami dari #CharlieHebdo yang jika ada selalu mengobarkan masalah,” cuit Grup Kampanye Windrush Anchor di Twitter seperti dikutip dari Daily Star.
Baca Juga: Demonstrasi Warnai Peringatan Setahun Kematian Breonna Taylor, Korban Penembakan Polisi
“Label itu satir ini tidak memiliki tempat dalam perang melawan rasisme. Benar-benar mengerikan dan menyedihkan,” tambahnya.
Kelompok Pengacara untuk Keadilan Kulit Hitam dan Asia menyebut, sampul tabloid itu menjijikan, memalukan dan kelompok rasis yang fasis.
Mereka juga menuduh Charlie Hebdo mempermainkan kematian George Floyd demi keuntungan.
Baca Juga: Lelah Terus Ditolak, Pria Bertinggi 60 Cm Ini Minta Bantuan Polisi untuk Carikan Istri
Charlie Hebdo memang selalu menampilkan karikatur yang kontroversial, salah satunya karikatur Nabi Muhammad pada 2015 lalu.
Akibatnya ekstrimis Islam menyerbu gedung redaksi mereka di Paris dan membantai 12 pegawainya.
Saat kembali menayangkan karikatur tersebut pada 2020, sejumlah kekerasan terjadi di Prancis dengan latar belakang hal itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.