HAWAII, KOMPAS.TV - Seekor burung albatros berusia sekitar 70 tahun menjadi burung liar tertua di dunia. Burung bernama Wisdom ini bahkan masih menetaskan anak pada 1 Februari lalu.
Wisdom menyambut bayi burung itu di Atol Midway, kawasan Pasifik Utara. Kabar kelahiran itu pertama diketahui oleh pakar biologi di pulau karang dekat Hawaii.
Midway Atoll National Wildlife Refuge di pesisir Hawaii menjadi rumah bagi koloni terbesar albatros di dunia. Setiap tahunnya, jutaan ekor burung itu akan kembali ke sana untuk kawin.
Baca Juga: Nyata! Asal Mula Attack on Titan Terinspirasi Hewan Ini
Pakar biologi itu sudah mengantisipasi kabar menetasnya bayi Wisdom sejak 29 Januari 2021.
"Pengumuman ada bayi lucu! Bayi Wisdom yang baru sudah menetas!" tulis Badan Perikanan dan Alam Liar AS (USFWS) di Twitter, Sabtu (6/3/2021).
Albatros ini telah menjadi objek pantauan peneliti sejak 1956. Peneliti memantau Wisdom dengan memasang kalung pendeteksi.
Mengutip Sky News, Wisdom bahkan sudah bisa hidup berdampingan dengan para peneliti.
Pakar biologi memperkirakan Wisdom menetas sekitar tahun 1951.
Baca Juga: Hati-hati! Tanaman Hias Ini Berbahaya untuk Hewan Peliharaan
"Setidaknya dia sudah berusia 70 tahun. Kami yakin Wisdom mempunyai pasangan lain," ungkap Dr Beth Flint, pakar biologi USFWS.
Flint menjelaskan, albatros umumnya hanya memiliki satu pasangan seumur hidup. Akan tetapi, jika salah satunya mati, ada albatros yang kembali mencari pasangan.
Pasangan Wisdom sekarang bernama Akeakami. Pasangan ini sudah menelurkan anak sejak 2012.
Pakar biologi di kawasan Pasifik percaya, burung tertua itu sudah mempunyai sekitar 30-36 anak sepanjang hidupnya. Albatros umumnya bertelur hanya satu butir per tahun.
Agensi Geologis Amerika (USGS) telah melacak Wisdom. Mereka memperkirakan Wisdom telah terbang lebih dari 4,8 juta kilometer sejak 1956. Jarak terbang ini setara kira-kira 120 kali keliling Bumi.
Baca Juga: Alasan Alesya Kafelnikova Berpose Telanjang di Punggung Gajah di Bali: untuk Perlindungan Hewan
Wisdom dan anaknya selamat dari gempa bumi dan tsunami T hoku, Jepang pada 2011. Padahal, bencana ini menewaskan sekitar 2.000 Laysan dewasa dan elang laut kaki hitam beserta anak-anak mereka.
“(Wisdom) sekarang burung liar tertua yang didokumentasikan dalam 90 tahun sejarah USGS-FWS dan program dokumentasi burung Kanada. Mengetahui bahwa dia masih bisa berhasil membesarkan anak di usia 60 lebih, itu melampaui kata-kata," kata Bruce Peterjohn, pimpinan program dokumentasi burung di Amerika Utara, dikutip dari Discovery News.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.