MARKAS PBB NEW YORK, KOMPAS.TV - Sekjen PBB Antonio Guterres mengungkapkan hasil yang sangat mengecewakan dalam pengumpulan dana darurat bagi rakyat Yaman yang berada di ambang bencana kelaparan.
Associated Press hari Selasa (02/03/2021) melaporkan, dari 3.85 miliar dollar AS yang dibutuhkan, negara-negara hanya menjanjikan 1.7 miliar dollar bantuan bagi rakyat Yaman, untuk menghadang bencana kelaparan skala besar di negara yang hancur akibat perang itu.
"Bagi kebanyakan orang, kehidupan di Yaman sekarang tak tertahankan. Masa kanak-kanak di Yaman adalah neraka yang akbar. Anak-anak Yaman kelaparan," kata Guterres saat membuka konferensi penggalangan dana bagi Rakyat Yaman.
Guterres menggambarkan hasilnya sebagai "mengecewakan" dan menyatakan, "Memotong bantuan adalah hukuman mati."
Baca Juga: Biden Telpon Raja Salman Untuk Pertama Kalinya, Bahas Perdamaian di Yaman
Sekitar 16 juta orang Yaman - lebih dari setengah populasi negara Jazirah Arab - kelaparan, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dari jumlah tersebut, 5 juta berada di ambang bencana kelaparan, kata kepala bantuan PBB Mark Lowcock.
"Ini tidak menyelesaikan masalah," kata Lowcock setelah konferensi. "Tidak mungkin dengan sumber daya yang terbatas untuk mencegah kelaparan skala besar."
Di antara komitmen dari negara-negara pada hari Senin adalah Arab Saudi dengan 430 juta dollar, Amerika Serikat dengan 191 juta dollar, Uni Emirat Arab dengan 230 juta dollar dan Jerman dengan 240 juta dollar AS.
Pada 2018 dan 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa mencegah kelaparan karena permohonan bantuan yang didanai dengan baik. Pada tahun 2020, badan dunia hanya menerima lebih dari setengah dari 3,4 miliar dollar AS yang dibutuhkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.