Penjarah gagal menemukan ruangan tempat kereta itu diletakkan selama hampir 2.000 tahun, hanya terowongan di kedua sisi, kata pernyataan taman itu.
Para ahli sangat hati-hati untuk menggali kendaraan tersebut, misalnya dengan menuangkan plester ke dalam lubang "untuk melestarikan jejak bahan organik" yang telah membusuk, tambahnya.
Baca Juga: Koin Romawi Kuno Ditemukan di Turki Peninggalan Zaman Kaisar Augustus
Otoritas taman arkeologi Pompeii mengatakan metode ini telah memungkinkannya untuk terlihat dengan baik, sampai ke jejak tali, "sehingga memperlihatkan kereta dalam semua kerumitannya".
"Pompeii terus memukau kita semua dengan semua penemuannya, dan Pompeii akan terus melakukannya selama bertahun-tahun, dengan 20 hektar masih harus digali," kata Menteri Kebudayaan Dario Franceschini seperti dikutip.
"Ini adalah penemuan yang luar biasa untuk kemajuan pengetahuan kita tentang dunia kuno," tambah Massimo Osanna, direktur taman itu.
Baca Juga: Perpaduan Estetika Romawi, Art Deco, dan Rusia Kuno
"Yang kami miliki adalah kereta seremonial, mungkin Pilentum jika dirujuk oleh beberapa sumber, yang digunakan bukan untuk penggunaan sehari-hari atau untuk transportasi pertanian, tetapi untuk mengiringi pesta, parade, dan prosesi komunitas."
Sisa-sisa Pompeii yang terawat sangat baik perlahan-lahan ditemukan oleh tim spesialis arkeologi.
Ini adalah situs wisata ketiga yang paling banyak dikunjungi di Italia, menarik lebih dari 3,9 juta pengunjung pada tahun 2019.
Kota kuno itu ditutup setelah Covid-19 melanda, dan baru dibuka kembali pada 18 Januari.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.