GUAYAQUIL, KOMPAS.TV - Korban jiwa pada kerusuhan di penjara ekuador telah mencapai 79 napi, termasuk 18 di antaranya dipenggal dan dimutilasi.
Jumlah tersebut berdasarkan laporan Rabu (24/2/2021). Kerusuhan di tiga penjara itu menjadi yang paling berdarah dalam sejarah negara tersebut.
Pihak kepolisian mengungkapkan telah berhasil mengontrol kerusuhan dalam penjara.
Baca Juga: Hong Kong Memulai Vaksinasi Massal Dengan Vaksin Sinovac
Meski begitu dalam akun Twitter-nya, kepolisian menegaskan ada pemberontakan baru di penjara Guayaquil.
Seperti diwartakan Euronews, sebanyak 37 korban jiwa berasal dari penjara Guayaquil, sedangkan 34 lainnya dari penjara Cuenca.
Sementara itu, dari penjara Latacunga, korban jiwa berjumlah delapan orang.
Baca Juga: Wow, Polisi Berusia 91 Tahun Masih Berpatroli dan Belum Ingin Pensiun
Kerusuhan mulai merebak sejak, Selasa (23/2/2021) dimana terjadi keributan geng yang melibatkan senjata buatan tangan.
Hal itu yang kemudian membuat kekerasan di penjara akhirnya mewabah. Kekerasan itu terkait kepemimpinan di penjara.
Hal itu dipuci dengan pembunuhan dari pemimpin Los Choneros, yang menjadi geng terkuat dipenjara, terbunuh di pusat perberlanjaan beberapa jam setelah dibebaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.