SINGAPURA, KOMPAS.TV - Seorang istri polisi di Singapura mengaku dirinya bersalah telah menyiksa dan membiarkan asisten rumah tangganya (ART) kelaparan hingga akhirnya tewas.
Sang ART dikabarkan tewas karena luka-lukanya dan dengan berat badan hanya 24kg, 2016 lalu.
Istri polisi bernama Gaiyathiri Murugayan mengaku bersalah di persidangan atas 28 tuntutan kepadanya, termasuk pembunuhan kepada ART yasal Myanmar bernama Piang Ngaih Don, Selasa (23/2/2021) waktu setempat.
Baca Juga: Jatuh dari Kapal, Pria Ini Akhirnya Selamat Setelah Berpegangan 14 Jam dengan Sampah Laut
Jika akhirnya diputuskan bersalah, Murugayan bisa ditahan seumur hidup.
Seperti dikutip dari BBC, Jaksa Penuntut Umum mengungkapkan aksi Murugayan, sebagai tindakan iblis dan tak manusiawi.
Pada persidangan, Piang mulai bekerja dengan Murugayan pada 2015 lalu, dan merupakan pekerjaan pertamanya di luar negeri.
Baca Juga: Tak Tahan dengan Rekan Serumahnya, Buronan Ini Serahkan Diri ke Polisi demi Ketenangan dan Kedamaian
Murugayan mulai menyiksa Pang sejak Oktober 2015, dengan mengatakan Piang bekerja lambat, tak bersih dan terlalu banyak makan.
CCTV yang dipasang di dalam rumah menunjukkan bagaimana Piang disiksa pada bulan-bulan terakhir hidupnya.
Murugayan bahkan dilaporkan membakar Piang dengan setrika baju yang panas dan dituduh telah “melemparnya seperti boneka kucing”.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.