"Saya tidak ingin banyak pamer, tetapi seluruh dunia tahu di mana saya berada," kata Navalny kepada hakim. "Setelah sembuh, saya membeli tiket pesawat dan pulang."
Baca Juga: Laporkan Kematian Seorang Pengunjuk Rasa Akibat Aksi Brutal Polisi, Jurnalis Belarusia Disidang
Navalny mengatakan dia tidak menyesal kembali ke Rusia. Ia juga mengatakan keyakinannya pada Tuhan menguatkan dirinya.
"Kekuatan adalah kebenaran," ujarnya, dikutip dari Reuters.
“Negara kami dibangun di atas ketidakadilan. Tapi puluhan juta orang menginginkan kebenaran. Dan cepat atau lambat mereka akan mendapatkannya," tegas Navalny.
Navalny akan kembali menjalani persidangan pada Sabtu malam. Persidangan itu terkait dugaan ucapan pencemaran nama baik.
Navalny dituduh mencemarkan nama baik seorang veteran Perang Dunia Kedua yang ikut terlibat dalam video promosi yang mendukung reformasi konstitusi tahun lalu. Reformasi konstitusi ini memungkinkan Putin mencalonkan diri kembali untuk dua periode jabatan lagi setelah 2024, jika ia mau.
Baca Juga: Ketua Yayasan Anti Korupsi Rusia: Pemerintah Terguncang Protes Menuntut Pembebasan Alexei Navalny
Navalny menggambarkan orang-orang dalam video itu sebagai pengkhianat dan antek korup. Namun, dia mengatakan komentarnya tidak secara khusus tertuju pada veteran itu. Navalny mengatakan pihak berwenang menggunakan tuduhan itu untuk mencoreng reputasinya.
Jaksa penuntut negara bagian meminta pengadilan menjatuhkan denda 950.000 rubel atau setara Rp180 juta.
Penangkapan dan pemenjaraan Navalny memicu protes jalanan nasional di Rusia. Namun sekutu Navalny menghentikan demonstrasi besar sampai musim semi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.