Selandia Baru memang baru hendak melaksanakan vaksinasi Covid-19. Namun, masyarakat sudah bebas melakukan aktivitas berkelompok dan menggunakan angkutan umum. Masyarakat Selandia Baru juga tak perlu menjaga jarak atau mengenakan masker.
Pada hari kemerdekaan Selandia Baru (Waitangi Day) 6 Februari 2021, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern ikut berpesta dengan masyarakat. Bahkan, Ardern ikut menyiapkan sarapan untuk masyarakat yang merayakan kemerdekaan negara itu di pantai Waitangi.
Selandia Baru bebas dari karantina wilayah sejak Oktober 2020. Selandia baru diuntungkan oleh jumlah penduduk yang relatif kecil dan faktor geografis, seperti luas dan lokasi negara itu.
Namun, Selandia Baru juga memiliki layanan kesehatan publik yang kuat.
Michael Baker, pakar epidemiogi Universitas Otago adalah salah satu orang yang membantu pembuatan kebijakan Selandia Baru melawan pandemi Covid-19. Menurutnya, keberhasilan ini berkat penerapan karantina wilayah yang cepat dan ketat.
Meski awalnya ditakutkan akan merusak ekonomi negara, strategi ini berhasil. Mengutip New York Times, pemerintah Selandia Baru sigap melakukan tes Covid-19, pelacakan kasus (contact tracing), dan karantina.
Baca Juga: Tim Investigasi WHO: Kemungkinan Virus Covid-19 Sudah Menyebar Lebih Dulu Sebelum di Wuhan
Menurut Baker, ini berbeda dengan kebijakan negara-negara lain yang lengah dan merasa "tidak akan tertular virus, atau tidak akan separah yang mereka duga, dan pandemi telah membuktikan bahwa mereka salah."
Berdasarkan situs resmi Kementerian Kesehatan Selandia Baru health.govt.nz, Selandia Baru mencatat total 2.328 kasus Covid-19. 25 pasien Covid-19 meninggal. Sementara, 2.258 orang sembuh.
Saat ini, Selandia Baru memiliki 45 kasus aktif. Sebagian besar kasus aktif itu berasal dari luar negeri. Hanya 1 kasus aktif terdeteksi di tengah masyarakat. Sisa kasus Covid-19 lainnya ditemukan di perbatasan Selandia Baru.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.